Pesan Lani Darmawan “CIMB Niaga” Perempuan Harus Percaya Diri

Pesan Lani Darmawan “CIMB Niaga” Perempuan Harus Percaya Diri

Jakarta – Sepak terjang Lani Darmawan, Presiden Direktur Bank CIMB Niaga di industri perbankan sudah tak perlu diragukan. Lady banker satu ini menjadi inspirasi bagi perempuan-perempuan Indonesia untuk sukses berkarir dan menduduki posisi tertinggi di bank.

Lani merupakan bankir senior yang memiliki pengalaman selama lebih dari 35 tahun lamanya di dunia perbankan. Ia pun telah menempati berbagai posisi strategis di sejumlah bank swasta besar. Pada 1990-1999, Lani menjadi Deputy General Manager di Bank Central Asia (BCA).

Kemudian, tahun 2000 ia dipercaya sebagai Wakil Presiden di Citibank Indonesia. Lalu, pada 2000-2004 ia menjabat Consumer Banking Group Head di LippoBank, dan di Standard Chartered Bank Indonesia sebagai Consumer Banking Country Head pada 2004-2010. Karirnya berlanjut di 2010-2012 menjadi Executive Vice President Head of Network di PermataBank, pada 2012-2015 menjabat Direktur Retail Banking Bank Maybank Indonesia.

Setelah itu, ia bergabung dengan jajaran direksi Bank CIMB Niaga sebagai Direktur Consumer Banking di akhir 2016. Lalu, pada 17 November 2021, ia diangkat menjadi nahkoda baru Bank CIMB Niaga. Atas dedikasinya ini, Lani dianugerahi Top 100 Most Outstanding Women 2023 dari Majalah Infobank. Bagi Lani, kunci keberhasilannya dalam berkarir adalah bekerja harus all out dan meninggalkan legacy yang baik.

“Saya selalu mengerjakan apa yang selalu saya suka. Kalau sudah mengerjakan sesuatu, saya all out. Bekerja tidak boleh setengah-setengah. Lalu menurut saya, hasil dan legacy itu penting. Saya juga harus bisa memberikan dampak positif kepada orang-orang, untuk tim saya. Jangan sampai, tim saya bilang saya leader, tetapi saya tidak bermanfaat untuk mereka,” kata Lani, kepada Infobank, di Jakarta, dikutip 8 Juni 2023.

Lani menambahkan, bekerja membuatnya bahagia, dan ia merasa bahagia jika mampu membuat orang lain mencapai keberhasilan. Ibu dua anak ini pun sangat bersyukur mendapatkan support system yang kuat dan penuh dari keluarganya selama berkarir. Lani juga berpesan kepada perempuan di Indonesia agar selalu percaya diri, karena dari segi kemampuan perempuan tidak ada bedanya dengan laki-laki.

“Meskipun sampai sekarang masih ada stereotype antara perempuan dan laki-laki, tapi dari sisi kemampuan, saya bisa bilang tidak ada perbedaannya,” tambah Ibu dua anak ini.

Lani sukses membawa Bank CIMB Niaga menorehkan kinerja keuangan positif di awal tahun ini. Perolehan laba sebelum pajak konsolidasian (unaudited) Bank tercatat sebesar Rp2 triliun pada kuartal I-2023 atau naik 29,5% secara tahunan dan menghasilkan earnings per share Rp63,42.

Kemudian, jumlah kredit atau pembiayaan naik 10,1% yoy menjadi Rp201,1 triliun, didukung dengan pertumbuhan bisnis Corporate Banking sebesar 16,2% yoy dan Consumer Banking tumbuh 9,4% yoy. Lalu, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tumbuh 5,5% yoy. Sementara itu, Kredit Pemilikan Mobil (KPM) turut meningkat sebesar 20,6% yoy dan juga termasuk kontribusi dari anak perusahaan PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).

Di sisi lain, total Dana Pihak Ketiga (DPK) mencapai Rp240,1 triliun dengan rasio CASA sebesar 61,2%, sebagai hasil upaya bank membangun hubungan yang lebih erat sekaligus meningkatkan pengalaman nasabah dalam memanfaatkan layanan digital CIMB Niaga.

Sejalan dengan hasil tersebut, indikator profitabilitas utama CIMB Niaga, yaitu return on equity (ROE) meningkat menjadi 15,1%. Bank juga mempertahankan posisi permodalan dan likuiditas yang solid dengan capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit ratio (LDR) masing-masing sebesar 21,3% dan 82,2%.

Adapun untuk perbankan Syariah, Unit Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) berhasil mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan mencapai Rp50,2 triliun dan DPK sebesar Rp49,3 triliun per 31 Maret 2023.

“Awal 2023 ini perusahaan telah meraih hasil yang positif untuk seluruh segmen bisnis, didukung oleh pertumbuhan kredit yang baik serta peningkatan kualitas underlying asset. Gross non-performing loans (NPL) menurun ke 2,6% dari 3,6% di kuartal I-2022 dan 2,8% di kuartal IV-2022. Perolehan ini memungkinkan kami untuk terus mengakselerasi penciptaan nilai bagi para stakeholders, serta memperkuat keyakinan atas prospek yang positif sampai akhir tahun 2023,” tutup Lani. (*) Ayu Utami

Related Posts

News Update

Top News