Pesan INDEF ke Purbaya: Evaluasi Kebijakan dan Kapasitas Fiskal Program Prioritas Prabowo

Pesan INDEF ke Purbaya: Evaluasi Kebijakan dan Kapasitas Fiskal Program Prioritas Prabowo

Jakarta – Direktur Program INDEF Eisha Maghfiruha Rachbini menyampaikan harapan besar kepada para menteri anyar yang baru saja dilantik Presiden Prabowo untuk bisa memberikan dorongan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Menteri-menteri yang baru dilantik ini diharapkan bisa memberikan dorongan terhadap ekonomi, khususnya kepada menteri keuangan dalam mengelola keuangan anggaran,” ujar Eisha dalam acara Seminar Publik ‘Reshuffle Menyembuhkan Ekonomi’ yang digelar daring, Rabu, 10 September 2025.

Khusus kepada Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, ia meminta untuk melakukan evaluasi terkait kebijakan fiskal dalam memberikan stimulus kepada lapangan pekerjaan yang lebih luas dan juga melihat kembali visibilitas dari program prioritas ini.

“Kalau misalnya memang tidak visibel secara anggaran kenapa meski dijalankan dan dipaksakan, misalnya program Makan Bergizi Gratis (MBG),” jelasnya.

Baca juga : Ekonom Ingatkan Bahaya Jika Menkeu Purbaya Salah Bicara

Menurutnya, program MBG sendiri sudah 44 persen mendominasi dari total anggaran pendidikan. Namun, sayang, dalam praktiknya efektivitas program tersebut dinilai masih dipertanyakan.

“Untuk membuka Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) menjadi target dibandingkan mengejar kuantitas, lebih baik mengejar kualitas ya dari pelaksanaan. Jadi memang pelaksanaan MBG perlu dievaluasi lagi,” bebernya.

Pesan Penting untuk Menkeu Purbaya

Khusus kepada Menteri Purbaya, dirinya meminta untuk bisa meninjau kembali feasibilitas dan kapasitas fiskal dalam menjalankan program-program prioritas di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Ia mengatakan, beberapa langkah yang perlu disorot antara lain evaluasi pada struktur belanja pemerintah dan mendorong keadilan fiskal antara pusat dan daerah.

Baca juga : DPK Tumbuh di Atas Industri, BTN Mampu Jaga Biaya Dana pada Semester I 2025

Dengan begitu, memenuhi alokasi dana pendidikan 20 persen yang diperuntukkan pada peningkatan infrastruktur fasilitas, kualitas pendidikan, serta kesejahteraan guru.

Tak ketinggalan, Eisha juga meminta pemerintah memiliki strategi kebijakan dalam meningkatkan rasio pajak (tax ratio) serta mengurangi beban utang.

“Ini melalui upaya mendorong produktivitas terutama di sektor riil yang memiliki magnitude dan dampak berganda yang luas dan meningkatkan daya beli masyarakat,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62