Untuk itu, salah satu hal yang dibutuhkan pemerintah agar penyaluran KUR kepada sektor produksi bisa tercapai adalah ketersediaan data yang memadai. Sebelumnya, realisasi penyaluran KUR per 31 Desember 2016 tercatat mencapai Rp94,4 triliun atau 94,4 persen dari target penyaluran Rp100 triliun. Meski sedang terjadi perlambatan ekonomi global, kredit bermasalah (NPL) KUR hanya tercatat 0,37 persen, dengan jumlah debitur yang menerima kredit ini sebanyak 4.362.599.
Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR masih didominasi oleh provinsi yang terletak di Jawa. Tiga provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Untuk penyaluran KUR tertinggi di provinsi luar Jawa adalah Sulawesi Selatan dan Sumatera Utara. Kinerja penyaluran tersebut sesuai dengan sebaran UMKM di Indonesia.
Lusy Susanti, Kepala Divisi Bisnis Penjaminan Program Perusahaan Umum Jaminan Kredit Indonesia (Perum Jamkrindo), mengatakan, pihaknya optimistis untuk menjamin 50-60 persen penyaluran KUR yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Menurutnya, Perum Jamkrindo sudah teruji dan terbukti dalam melakukan penjaminan kredit program tersebut.
Dia melanjutkan, sebagian besar penyaluran KUR memang dilakukan oleh pihak perbankan. Sampai saat ini, hampir 70 persen penyaluran KUR dilakukan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI). Sisanya dilakukan oleh perbankan lainnya dan perusahaan pembiayaan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
