Jakarta–Pertumbuhan kredit perbankan yang hanya sebesar 6,8% secara setahunan per Agustus 2016 dinilai Biro Riset Infobank sebagai level perkreditan terendah dalam hampir 2 dasawarsa terakhir.
“Pertumbuhan kredit di 6%, terendah sejak krisis 98,” ujar Direktur Biro Riset Infobank, Eko B. Supriyanto dalam Seminar Nasional Infobank Outlook 2017 di Jakarta, Kamis, 27 Oktober 2016.
Untuk mendorong pertumbuhan kredit ini, Bank Indonesia (BI) dari sisi moneter telah menurunkan suku bunga acuan ke level 4,75% untuk membantu akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Namun demikian pertumbuhan kredit perbankan masih belum seusai harapan.
“Pemerintah juga sudah mengeluarkan 13 paket untuk meningkatkan kredit. Kesimpulan kami kredit itu tidak bisa dipaksa,” sambung Eko.
Menurutnya, sangat menarik melihat apa yang akan dijadikan pemerintah sebagai motor pertumbuhan ekonomi tahun depan.
“Salah satu yang harus dilakukan adalah menekan ongkos, efisiensi. Tahun 2008 dan 2010 itu ekonomi turun masih tertolong sektor komoditas. Saat ini memang ada Tax Amnesty sebagai penolong, tapi tahun 2017 itu apa?” tandasnya. (*)
Jakarta - PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari total jumlah investor pasar modal… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, sebelumnya telah menetapkan kebijakan tarif resiprokal terhadap… Read More
Jakarta – Kapasitas ruang fiskal APBN masih sangat terbatas dalam mendanai berbagai proyek transisi energi… Read More
Jakarta - Tahun 2024 lalu, perusahaan akuntansi multiglobal, menemukan data bahwa 53 persen pemimpin perusahaan… Read More
Jakarta - PT Bank BTPN Syariah Tbk mencatatkan kinerja yang solid pada kuartal I 2025… Read More
Jakarta – PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFI Finance) mengawali 2025 dengan catatan positif. Di… Read More