Konsumsi Domestik; Pasar ritel besar. (Foto: Dok. Infobank)
Jakarta–Bank Indonesia (BI) menilai tantangan ke depan perekonomian global masih akan dihadapkan dengan ketidakpastian yang tinggi, bahkan ada potensi untuk menjadi semakin kompleks. BI melihat, ekonomi nasional pada 2016 akan sangat bergantung pada kondisi perekonomian Tiongkok.
“Ketidakpastian tidak hanya bersumber dari risiko yang telah kita identifikasi (known – unknown), tetapi dapat berasal dari sesuatu yang belum terpikirkan sebelumnya (unknown-unknown),” ujar Gubernur BI, Agus D.W. Martowardojo di JCC, Senayan, Selasa malam, 24 November 2015.
Agus mengungkapkan, terkait dengan prospek pertumbuhan ekonomi global. Menurutnya, meskipun prospek pertumbuhan ekonomi global pada 2016 diperkirakan membaik menjadi 3,5%, namun ada risiko proyeksi pertumbuhan ekonomi di angka tersebut dapat menjadi lebih rendah.
Agus mengungkapkan, risiko koreksi pertumbuhan ekonomi nasional akan terjadi terutama apabila pemulihan ekonomi Tiongkok dan negara berkembang lain tidak sesuai harapan. Kekhawatiran ini, cukup beralasan karena hingga kini geliat ekonomi Tiongkok dirasakan masih belum cukup kuat.
“Proses rebalancing ekonomi Tiongkok dari perekonomian berbasis investasi ke konsumsi akan memakan waktu yang cukup lama sejalan dengan perkembangan demografi yang tengah memasuki aging population,” tutur Agus.
Lebih lanjut dia menegaskan, kondisi tersebut tentunya berisiko membawa pertumbuhan ekonomi Tiongkok memasuki era new normal, yaitu era pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah dibandingkan yang ditorehkan datam satu dasawarsa terakhir. (*) Rezkiana Nisaputra
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More