Jakarta – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Prabowo Subianto dinilai akan memberikan sentimen positif terhadap pasar terutama kepada nilai tukar (kurs) Rupiah.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta, Sabtu 13 Juli 2019. Menurutnya, pertemuan tersebut menjawab pertanyaan pasar mengenai rekonsiliasi pasca Pilpres.
“Pertemuan yang positif tersebut tentu memberikan sentimen positif ke Rupiah,” kata Ariston.
Walaupun demikian, dirinya menyebut ada faktor lain yang masih membayangi pergerakan kurs rupiah dalam beberapa hari terakhir. Salah satunya ruang penurunan suku bunga acuan The Fed dalam bulan ini.
“Tapi masih ada isu besar yang lebih diperhatikan pasar seperti isu pemangkasan suku bunga acuan AS, serta isu current account deficit Indonesia,” tambah Ariston.
Sebagai informasi, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) pada Jumat (12/7) lalu menempatkan Rupiah berada pada level Rp14.085/US$ atau tercatat menguat 4 poin atau 0,03 persen dari posisi Rp14.089 pada hari kemarin Kamis (11/7).
Pada hari ini (13/7) Prabowo Subianto yang merupakan mantan rival Jokowi di Pilpres akhirnya melakukan pertemuan secara langsung setelah Pemilu 2019 usai. Pertemuan tersebut juga terlihat berbeda karena dilangsungkan di kawasan moda transporasi raya (MRT).
Setelah menikmati perjalanan menggunakan MRT, Jokowi dan Prabowo melanjutkan makan siang di restoran kawasan FX Sudirman. (*)
Editor: Rezkiana Np