Jakarta – Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dan Menteri Luar Negeri China Qin Gang melangsungkan pertemuan khusus di Beijing, Minggu (18/6).
Diketahui, pertemuan tersebut terjadi ketika AS dan China berupaya memulihkan hubungan bilateral kedua negara di tengah meningkatnya ketegangan.
Lantas, apa saja yang dibahas oleh kedua diplomat tinggi tersebut ?
Sebelum berangkat ke China pada Jumat (16/6) malam, Blinken sendiri mengatakan dirinya akan berbicara secara blak-blakan dengan rekan sejawatnya China tentang kekhawatiran yang sangat nyata terhadap berbagai masalah.
“AS ingin memastikan bahwa persaingan yang kami miliki dengan China tidak mengarah ke arah konfrontasi atau konflik,” jelasnya, seperti dikutip Reuters, 19 Juni 2023.
Baca juga: Hasil Investigasi: Rusia Dalang Ledakan Bendungan Kakhovka Ukraina
Sementara itu, Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin mengungkapkan, selama ini AS memandang China sebagai saingan utama dan tantangan geopolitik yang paling penting.
“Ini adalah kesalahan penilaian strategis utama,” tegasnya.
Pihaknya mengatakan, persaingan AS dengan China adalah bukan persaingan yang bertanggung jawab, tetapi intimidasi yang tidak bertanggung jawab.
“Persaingan itu hanya akan mendorong kedua negara ke arah konfrontasi dan menciptakan dunia yang terpecah belah,” tegasnya.
Dalam sebuah pernyataan juru bicara Departemen Luar Negeri Amerika Matthew Miller, berbagai topik yang dibahas kedua negara sendiri mencakup berbagai isu.
Baca juga: AS Ketar-Ketir Manuver Diplomasi Iran di Dunia
Mulai dari, isu keamanan regional, kontra-narkoba, perubahan iklim, stabilitas ekonomi makro global, keberadaan warga Amerika yang ditahan secara salah di China, serta pertukaran antar-individu Amerika dan China.
“Diharapkan agar pertemuan tersebut dapat membantu mengarahkan kembali hubungan China-Amerika sebagaimana yang disepakati Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping di Bali,” cuit Asisten Menteri Luar Negeri China Hua Chunying melalui cuitan twitternya, Minggu (18/6/2023). (*)
Editor: Galih Pratama