Jakarta – PT Intan Baruprana Finance Tbk (IBF) mendapat angin segar, seiring adanya putusan Majelis Hakim yang mengabulkan perpanjangan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).
Mengutip keterbukaan informasi yang disampaikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia, Selasa, 30 Januari 2018, adapun putusan Majelis Hakim yang disampaikan diantaranya mengabulkan perpanjangan PKPU tetap kepada Perseroan untuk jangka waktu 20 hari sejak tanggal 25 Januari 2018 s.d tanggal 14 Februari 2018.
Selain itu kembali menetapkan hari sidang Rapat Permusyawaratan Majelis pada tanggal 14 Februari 2018 dan memerintahkan tim pengurus untuk memanggil para kreditor Perseroan yang dikenal untuk hadir pada rapat tersebut di atas di Pengadilan Niaga.
Adapun dampak dari putusan tersebut, memberikan waktu yang cukup bagi Perseroan dan para Kreditur untuk mendiskusikan Rencana perdamaian yang akan ditawarkan perseroan kepada kreditur.
Sebelumnya, pihak IBF sempat mengutarakan tetap menyiapkan strategi baru untuk mendongrak bisnis di 2018 meskipun penundaan kewajiban pembayaran utang ( PKPU ) dilakukan.
Direktur IBF, Noel Krisnandar Yahja mengatakan selain fokus untuk menyelesaikan proposal perdamaian dengan para kreditur. Pihaknya kini juga terus menyusun rencana bisnis yang dinilai mampu memperbaiki kinerja perusahaan dengan kode saham IBFN.
Strategi yang dimaksud tersebut yaitu melakukan diversifikasi portofolio pembiayaan di segmen factoring untuk kebutuhan infrastruktur. Pasalnya pihaknya menilai infrastruktur masih akan terus berkembang.
“Faktoring sebenar sudah pernah kita jalankan, cuma akan lebih agresif nantinya setelah perdamaiaan terjadi, kami menyiapkan strukturnya, dan strategi internalnya, ” kata Noel beberapa waktu lalu. (*)
Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More
Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More