Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya melakukan reshuffle kabinet dan melantik Menteri dan Wakil Menteri untuk sisa jabatan periode Tahun 2019-2024. Ada satu nama yang menjadi perhatian yakni Nezar Patria yang diangkat menjadi Wamenkominfo.
Nezar sendiri akan mendampingi Budi Arie Setiadi yang dilantik menjadi Menkominfo dalam perombakan kabinet. Nezar dikenal sebagai wartawan senior yang sudah malang melintang di media massa. Bahkan ia juga pernah menjadi aktivis reformasi di tahun 1998.
Saat itu dia tercatat sebagai Sekretaris Jenderal Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID).
Baca juga: Reshuffle Kabinet, Jokowi Resmi Lantik Menteri dan 5 Wamen Baru, Ini Nama-namanya
Bahkan Nezar pernah menjadi salah satu dari 13 aktivis yang sempat menjadi korban penculikan pada masa Orde Baru. Setelah dibebaskan, Nezar juga pernah berkecimpung menjadi relawan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS).
Wamenkominfo jabatan baru bagi Nezar. Sebelumnya pada Juni 2022 Nezar juga menjadi Stafsus Menteri BUMN Erick Thohir. Ia juga pernah menjadi Direktur PT Pos Indonesia (2020-2023), lalu menjadi komisaris PT Pegadaian dari April 2022 hingga saat ini.
Nezar Patria memulai karier sebagai wartawan di Majalah DR pada tahun 1999 sampai 2000. Kemudian ia melanjutkan kariernya sebagai wartawan di majalah mingguan Tempo pada 1999 hingga 2008. Nezar juga merupakan salah satu pendiri portal berita daring Viva pada 2008 dan bertahan hingga 2014.
Baca juga: Sentimen Reshuffle Kabinet, IHSG Dibuka Menghijau 6.884
Nezar pun pernah menjadi wakil pemimpin redaksi CNN Indonesia Digital pada 2014 sampai 2015. Karier jurnalistik Nezar berlanjut hingga menjabat sebagai Pemimpin Redaksi di The Jakarta Post pada medio 2015 sampai 2020. Ia juga pernah terpilih sebagai Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) periode 2008 sampai 2011.
Lulusan S1 Filsafat Universitas Gajah Mada (UGM) itu, juga pernah menjabat sebagai Anggota Dewan Pers periode Maret 2016 sampai Juni 2019. Dirinya juuga aktif sebagai Anggota Dewan Etik di Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI). (*)