LTV Berpotensi Mendorong Daya Beli
Belum lama ini, regulator juga telah melakukan pelonggaran Loan to Value (LTV) demi mendongkrak pembiayaan. Hal itu diharapkan dapat berkontribusi mendorong gairah kredit ditengah menurunnya daya beli masyarakat.
Bianto juga mengakui, dengan adanya pelonggaran LTV juga diyakini akan mendorong daya beli masyarakat yang saat ini tengah mengalami kelesuan. Kendati begitu dia menilai dampak pelonggaran LTV akan membutuhkan waktu ke pertumbuhan kredit KPR.
(Baca juga : Kredit PermataBank Diperkirakan Tumbuh Single Digit)
“Perlu waktu sedikit, mungkin gradually akan ada, kan itu kombinasi LTV nya menjadi lebih baik berarti kan bariernya berkurang, demand properti kita liat berangsur-angsur menjadi lebih baik. Jadi pasti ada pengaruhnya,” paparnya.
Sejauh ini, lanjut dia, kualitas kredit di segmen konsumer cukup baik dengan outstanding per September 2016 mencapai Rp30 triliun. Namun demikian, dirinya belum mau memperkirakan pertumbuhan KPR dapat mencapai double digit di tahun ini. (*)
Page: 1 2
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More
Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More
Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More
Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More
Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More