Jakarta – PT Bank Permata Tbk (PermataBank) membukukan laba bersih Rp807,3 miliar di kuartal I-2024, tumbuh 6,8% secara tahunan (yoy) dari sebelumnya Rp755,94 miliar periode sama tahun lalu.
Kinerja positif yang diraih perseroan ditopang oleh pendapatan bunga bersih Bank Permata sebesar Rp2,49 triliun di Kuartal I-2024, turun 0,8% secara tahunan dari sebelumnya Rp2,51 triliun di periode serupa tahun lalu.
Penurunan pendapatan bunga bersih sendiri disebabkan mengembungnya beban bunga Bank Permata dari Rp1,36 triliun menjadi Rp1,65 triliun di Kuartal I-2024. Sehingga, rasio margin bunga bersih (NIM) turun dari 4,57% menjadi 4,37% per 31 Maret 2024.
Baca juga : Genjot Transaksi Nasabah Selama Ramadan 2024, Begini Strategi PermataBank
Dari sisi intermediasi, PermataBank telah menyalurkan kredit sebesar Rp147,78 triliun pada kuartal I-2023, tumbuh 13,61% yoy dari sebelumnya Rp130 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Secara tahunan, kualitas kredit Bank Permata terlihat membaik yang terlihat dari rasio kredit macet alias non performing loan (NPL), turun dari 3,18% menjadi 2,71% per 31 Maret 2024.
Adapun dari sisi pendanaan, Bank Permata memperoleh dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 178,76 triliun Kuartal I-2024, turun 6,12 % yoy dari Rp 190,41 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Baca juga : Tumbuh 28,4 Persen, Laba Bersih PermataBank Jadi Rp2,6 Triliun di 2023
Sampai dengan kuartal I 2024, PermataBank mencatatkan Total Aset sebesar Rp252,8 triliun, terjaga stabil dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Direktur Utama PermataBank Meliza M. Rusli mengatakan, pencapaian kinerja awal tahun 2024 merupakan hasil penerapan strategi bisnis yang berkesinambungan dengan tetap mengedepankan customer-centricity.
“Selain hal tersebut, kolaborasi dan kerja sama merupakan faktor penting dalam upaya kami meraih ambisi sebagai Bank pilihan terbaik dan paling menguntungkan di kelasnya dengan mengedepankan pertumbuhan berdasarkan prinsip kehati-hatian,” pungkasnya, dalam keterangan tertulis, Kamis, 2 Mei 2024.