Poin Penting
- Meliza Musa Rusli menyambut baik arahan pemerintah terkait perluasan subsidi KUR Perumahan dalam Program 3 Juta Rumah yang akan diluncurkan pertengahan Oktober 2025
- Kredit tumbuh 7,4 persen yoy menjadi Rp162,6 triliun pada semester I 2025, didorong segmen korporasi (+9,3 persen), komersial (+12,3 persen), dan konsumen (+1,7 persen)
- Simpanan nasabah mencapai Rp189,3 triliun, dengan pertumbuhan CASA 9,9 persen dan rasio CASA naik ke 62,7 persen dari 56,3 persen tahun sebelumnya.
Jakarta – Direktur Utama (Dirut) PT Bank Permata Tbk (PermataBank) Meliza Musa Rusli menyambut baik arahan pemerintah untuk mendorong perluasan penyaluran subsidi Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dalam Program 3 Juta Rumah.
Diketahui, KUR Perumahan merupakan program pemerintah yang akan diluncurkan pada pertengahan Oktober 2025.
“Kami selalu mendukung terhadap arahan daripada pemerintah. Tetapi kami tentu mengikuti target dari industri,” kata Meliza, dalam acara Permata CERITA, di SDN Pela Mampang 3 Padi, Jumat, 10 Oktober 2025.
Menurutnya, sebagai salah satu bank swasta yang cukup aktif menyalurkan Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) untuk perumahan, tren penyaluran kredit Permata Bank masih moncer.
Baca juga : Tanggapan Permata Bank soal Pembagian Dividen Tahun Buku 2025
“Dari sisi penyaluran kredit, kami masih sesuai dengan industri antara 5-7 persen,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, bank yang terafiliasi dengan Bangkok Bank ini juga memiliki pertumbuhan deposit (simpanan) yang menunjukan tren positif.
“Kami juga memiliki pertumbuhan daripada deposit yang sejalan dengan industri,” tandasnya.
Dalam kinerja keuangan semester I 2025, perseroan mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 7,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp162,6 triliun, dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Baca juga : Usai RUPSLB, Permata Bank Tunjuk Ahmad Mikail Madjid Jadi Direktur
Peningkatan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan kredit segmen korporasi yang naik 9,3 persen yoy menjadi Rp97,1 triliun.
Segmen komersial dan konsumen juga mencatat pertumbuhan masing-masing sebesar 12,3 persen yoy menjadi Rp20,7 triliun dan 1,7 persen yoy menjadi Rp44,1 triliun.
Sementara itu, simpanan nasabah turut terjaga baik sebesar Rp189,3 triliun. Hal ini disokong oleh pertumbuhan CASA sebesar 9,9 persen. Rasio CASA juga meningkat dari level 56,3 persen di Juni 2024 menjadi 62,7 persen di Juni 2025. (*)
Editor: Galih Pratama










