News Update

Permata Bank Raup Laba Rp1,6 Triliun di Semester I-2025

Jakarta - PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp1,6 triliun di semester I-2025, naik 7,6 persen secara tahunan (year-to-year/YoY).

Direktur Utama Permata Bank, Meliza M. Rusli mengatakan, capaian tersebut merupakan hasil dari penerapan strategi bisnis berkelanjutan serta didukung sinergi yang kuat dengan Bangkok Bank.

“Kami mengapresiasi kinerja yang solid pada semester pertama tahun ini, yang mencerminkan kepercayaan nasabah kepada kami, kedisiplinan dalam menjalankan strategi, serta komitmen kuat kami dalam menjaga kualitas aset secara berkelanjutan,” kata Meliza, dalam keterangannya, Rabu, 23 Juli 2025.

Meliza menuturkan, di tengah ketidakpastian ekonomi domestik dan global, Permata Bank tetap konsisten menjalankan bisnis secara prudent dengan menerapkan prinsip kehati-hatian, khususnya dalam penyaluran kredit dan disiplin menerapkan optimalisasi neraca.

Pada semester I-2025, penyaluran kredit tumbuh 7,4 persen YoY menjadi Rp162,6 triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini ditopang kredit segment korporasi  dan komersial.

Baca juga: Permata Bank Bukukan Laba Rp788,9 Miliar di Q1 2025, Turun Tipis 2,27 Persen

Secara rinci, kredit segmen korporasi naik 9,3 persen menjadi Rp97,1 triliun. Sementara, kredit segmen komersil naik 12,2 persen YoY menjadi Rp20,7 triliun. Segmen konsumen juga mencatatkan pertumbuhan sebesar 1,7 persen YoY menjadi Rp44,1 triliun.

Kualitas Kredit Membaik

Adapun kualitas kredit yang terjaga semakin baik tecermin dari rasio NPL Gross dan Loan at Risk (LAR) yang tercatat lebih sehat, masing-masing pada level 2,1 persen dan 7 persen, dibandingkan dengan 2,4 persen dan 7,8 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Dengan membukukan cadangan atas potensi penurunan risiko kredit secara konservatif, Bank membentuk NPL Coverage dan LAR Coverage Ratio yang memadai, masing-masing di level 346 persen dan 101 persen. 

“Dalam melakukan penyelesaian kredit bermasalah, Bank secara konsisten melakukan upaya restrukturisasi, litigasi, dan penjualan aset,” jelasnya.

Sementara itu, Meliza mengatakan bahwa Total Aset Bank mencapai Rp264,2 triliun atau naik 2,3 persen YoY dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 

Baca juga: Permata Bank Cetak Laba Rp3,6 Triliun di 2024, Kredit Tumbuh 9 Persen

Page: 1 2

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

4 mins ago

Hadapi Disrupsi Global, Dua Isu Ini Menjadi Sorotan dalam IFAC Connect Asia Pacific 2025

Poin Penting IFAC menekankan pentingnya kolaborasi regional untuk memperkuat profesi akuntansi di Asia Pasifik, termasuk… Read More

44 mins ago

BAKN DPR Minta Aturan Larangan KUR bagi ASN Ditinjau Ulang, Ini Alasannya

Poin Penting BAKN DPR RI mendorong peninjauan ulang aturan KUR, khususnya agar ASN golongan rendah… Read More

1 hour ago

IHSG Sesi I Ditutup Menguat ke 8.655 dan Cetak ATH Baru, Ini Pendorongnya

Poin Penting IHSG menguat ke 8.655,97 dan sempat mencetak ATH baru di level 8.689, didorong… Read More

2 hours ago

Konsumsi Produk Halal 2026 Diproyeksi Tumbuh 5,88 Persen Jadi USD259,8 Miliar

Poin Penting Konsumsi rumah tangga menguat jelang akhir 2025, didorong kenaikan penjualan ritel dan IKK… Read More

3 hours ago

Menteri Ara Siapkan Ratusan Rumah RISHA untuk Korban Banjir Bandang Sumatra, Ini Detailnya

Poin Penting Kementerian PKP tengah memetakan kebutuhan hunian bagi korban banjir bandang di Sumatra melalui… Read More

4 hours ago