Permata Bank Optimistis Kredit Mortgage Tetap Stabil hingga Akhir 2025

Permata Bank Optimistis Kredit Mortgage Tetap Stabil hingga Akhir 2025

Jakarta – PT Bank Permata Tbk (BNLI) atau Permata Bank memastikan penyaluran kredit mortgage (pembiayaan rumah) tetap stabil hingga akhir 2025. Keyakinan ini disampaikan Head of Mortgage Permata Bank, Dewi Damajanti Widjaja, di tengah tren perlambatan kredit perbankan secara industri.

Maya, sapaan akrab Dewi, menjelaskan bahwa meskipun pertumbuhan kredit perbankan melambat menjadi 7,03 persen pada Juli 2025, Permata Bank belum berencana merevisi target penyaluran kredit tahun ini.

“Tapi kan tadi bahwa kita melihat ada tren kenaikan seperti di (KPR) takeover. Nah, itu salah satu yang kita juga kerjakan. Makanya saya bilang kita sejalan dengan data yang di Pinhome naik optimis, karena ada peluang-peluang lain yang kita nggak melulu di situ aja,” kata Maya usai Talkshow di Jakarta, Kamis, 21 Agustus 2025.

Baca juga: Respons Permata Bank soal Suku Bunga KPR di Tengah Penurunan BI Rate

Maya menuturkan, strategi utama Perseroan adalah memanfaatkan peluang baru di segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Take Over yang meningkat pada semester I 2025. Selain itu, potensi juga datang dari sistem payroll perusahaan serta nasabah prioritas yang membutuhkan pembiayaan rumah untuk keluarganya.

“Mereka sekarang memiliki kebutuhan untuk pembiayaan rumah. Kalau priority mungkin buat anak. Karena kalau sudah menjadi nasabah Permata, kenapa nggak ngambil di permata juga,” ujarnya.

Dorong Loyalitas Nasabah

Adapun, strategi yang diterapkan oleh Permata Bank tersebut bertujuan untuk mendorong loyalitas nasabah dalam jangka panjang. Produk mortgage yang umumnya berjangka 10–20 tahun diyakini dapat menjaga kesinambungan hubungan antara nasabah dan bank.

Baca juga: Permata Bank Tak Turunkan Bunga Kartu Kredit Meski BI Rate Dipangkas, Ini Alasannya

Sebagai informasi, pada semester I 2025, Permata Bank mencatat total penyaluran kredit sebesar Rp162,6 triliun, tumbuh 7,4 persen secara tahunan (year-on-year/YoY).

Peningkatan tersebut terutama didorong oleh kredit segmen korporasi dan komersial yang masing-masing naik 9,3 persen dan 12,2 persen YoY. (*)

Editor: Yulian Saputra

Related Posts

News Update

Netizen +62