Industri properti dalam negeri sendiri dinilainya masih bisa berpotensi tumbuh 12-15 persen pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh percepatan pembangunan infrastruktur. Percepatan proyek infrastruktur, kata Handayani akan mendorong pertumbuhan pasar properti nasional dengan cepat.
Baca juga: Ini Langkah Pemerintah Penuhi Kebutuhan Rumah MBR
Beberapa proyek infrastruktur yang dinilainya dapat memoles properti saat ini yakni proyek rail road yang hingga tahun 2019 ditargetkan bisa mencapai 3.258 km, proyek listrik 35.000 mega watt, pelabuhan dan airport. “Infrastruktur ini akan me-support sektor properti yang menghubungkan masing-masing kota,” jelasnya.
Melihat hal itu, tentu diharapkan kebijakan-kebijakan pemerintah baik itu BI, dan OJK diharapkannya kedepab bisa mendorong sektor ini tetap tumbuh. (*)
Editor: Paulus Yoga
Page: 1 2
Suasana saat penyerahan sertifikat Predikat Platinum Green Building dari Green Building Council Indonesia (GBCI) Jakarta.… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada Oktober 2024 mencapai Rp8.460,6 triliun,… Read More
Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More
Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, Jumat, 22 November 2024, ditutup… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More
Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More