Jakarta – Di tengah pesatnya perkembangan industri keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech), Bank Indonesia (BI) meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk bisa bersinergi dengan fintech dalam memasarkan produknya.
Dengan demikian, menurut Asisten Direktur BI Fintech Office, Yosamarta, BPD bisa lebih mengembangkan bisnisnya terutama dalam pengembangan produk dan layanannya kepada nasabah. Hal tersebut juga sejalan dengan era digitalisasi, di mana bank mau tak mau harus mengikuti perkembangan itu.
“BPD harus berani. Setiap entitas buat inovasi unit. Bisa layanannya, model bisnisnya dan lain-lain,” ujarnya dalam seminar di Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 September 2017.
Dia mengungkapkan, bahwa saat ini kehadiran fintech sangat diterima oleh masyarakat, karena lebih praktis dalam mengajukan pembiayaan tanpa harus mendatangi kantor cabang. Terlebih, pencairannya pun juga lebih cepat ketimbang harus melakukan pinjaman di perbankan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Jakarta - Sejumlah bank digital di Indonesia telah merilis laporan keuangan pada kuartal III 2024.… Read More
Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada hari ini (18/11) masih ditutup pada zona… Read More
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mencatat penermaan dari sektor usaha ekonomi digital hingga 31 Oktober 2024 mencapai… Read More
Jakarta - Kinerja fungsi intermediasi Bank Jasa Jakarta (Bank Saqu) menunjukkan hasil yang sangat baik… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen Indonesia untuk mendukung upaya PBB dalam mewujudkan perdamaian dan keadilan internasional. Termasuk… Read More
Jakarta – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat outstanding paylater atau Buy Now Pay Later (BNPL) di perbankan… Read More