Ilustrasi Industri fintech P2P lending. (Foto: istimewa)
Jakarta – Di tengah pesatnya perkembangan industri keuangan berbasis teknologi atau financial technology (fintech), Bank Indonesia (BI) meminta Bank Pembangunan Daerah (BPD) untuk bisa bersinergi dengan fintech dalam memasarkan produknya.
Dengan demikian, menurut Asisten Direktur BI Fintech Office, Yosamarta, BPD bisa lebih mengembangkan bisnisnya terutama dalam pengembangan produk dan layanannya kepada nasabah. Hal tersebut juga sejalan dengan era digitalisasi, di mana bank mau tak mau harus mengikuti perkembangan itu.
“BPD harus berani. Setiap entitas buat inovasi unit. Bisa layanannya, model bisnisnya dan lain-lain,” ujarnya dalam seminar di Indonesia Banking Expo (IBEX) 2017 di Jakarta Convention Center, Rabu, 20 September 2017.
Dia mengungkapkan, bahwa saat ini kehadiran fintech sangat diterima oleh masyarakat, karena lebih praktis dalam mengajukan pembiayaan tanpa harus mendatangi kantor cabang. Terlebih, pencairannya pun juga lebih cepat ketimbang harus melakukan pinjaman di perbankan. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting IHSG menguat 1,46 persen ke 8.632,76, mendorong kapitalisasi pasar BEI naik 1,39 persen… Read More
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting NII BTN melonjak 44,49 persen yoy menjadi Rp12,61 triliun pada kuartal III 2025,… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More