Perkuat Startup DNA Blockchain, DeBio Bentuk Tim Penasihat

Perkuat Startup DNA Blockchain, DeBio Bentuk Tim Penasihat

Jakarta – Decentralized Bio Network (DeBio), sebuah startup teknologi pengguna sistem canggih blockchain yang diterapkan pada hasil pengujian biomedis dan analisa bioinformatika pemeriksaan genetika dari para pengguna layanannya yang sadar akan privasi, terus memperkuat jati dirinya sebagai Startup DNA Blockchain.

Untuk menunjang keberhasilannya, Pandu Sastrowardoyo, salah satu inisiator DeBio, telah membentuk tim penasihat yang beranggotakan individu-individu kompeten dari berbagai bidang yang siap memperkuat jaringannya. Tim penasihat ini bertanggung jawab atas arah kebijakan, memberikan nasihat, ulasan pasar, dan pertimbangan lainnya dalam penetapan dan pengembangan fitur-fitur potensial layanan DeBio. 

Tim penasihat lalu melakukan peninjauan dan penilaian atas sistem pengendalian, pengelolaan, dan pelaksanaan fitur-fitur tersebut untuk kemudian memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan strategis sebagai persiapan untuk terjun ke pasar. “Para penasihat ini menjadi bagian dari DeBio yang nantinya siap memperkuat ekspansi dan memperdalam pengujian genetika dan biomedis dari sistem DeBio,” ujar Ibnu Gamal Alhadid, selaku koordinator dari tim penasihat DeBio seperti dikutip, Kamis, 8 April 2021.

Adapun tim penasihat DeBio terdiri dari 6 orang. Pertama yakni dr. Agus Mutamakin, M.Sc yang memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun di bidang IT Kesehatan sebagai Chief Information Officer di Rumah Sakit Rujukan Nasional dan konsultan sistem informasi kesehatan. Di organisasi, terlibat sebagai anggota Kompartemen Data dan Informasi Perhimpunan Rumah Sakit Indonesia (PERSI) dan anggota Komite Teknis bidang Informatika Kesehatan dari Standar Nasional Indonesia. Aktivitas lain sebagai dosen tamu di beberapa program S2 / Magister Manajemen Rumah Sakit di Indonesia.

Kedua, dr. Hendy Wijaya, M.Biomed yakni peneliti dengan spesialisasi keilmuan di bidang Biokimia, Nutrisi, dan Penyakit Metabolik. Memiliki pengalaman melakukan penelitian di bidang penuaan, nutrisi, penyakit metabolik, dan genetika. Saat ini aktif sebagai dosen dan mengajar mata kuliah Biokimia dan Fisiologi di Fakultas kedokteran dan Farmasi di salah satu kampus di Indonesia. Selain itu juga aktif sebagai konsultan riset di salah satu perusahaan suplemen makanan.

Selanjutnya, ketiga Karlia Meitha, Ph.D merupakan peneliti berpengalaman dibidang biologi molekuler dengan ketertarikan khusus pada genome editing dan aplikasi smallRNAs untuk mendukung kehidupan yang berkelanjutan. Meitha secara berkala menulis artikel saintifik pada bidang fisiologi dan molekuler tanaman. Saat ini, Meitha memimpin program magister Bioteknologi dengan tugas utama menciptakan generasi ahli Bioteknologi yang memiliki pemikiran kreatif.

Keempat, Dr.rer.Nat Marselina Irasonia Tan adalah peneliti dengan spesialisasi biologi sel dan molekul dalam bidang sains biomedika. Memiliki pengalaman penelitian dalam bidang biologi kanker, imunologi dan whole genome sequencing. Saat ini bekerja sebagai dosen dan mengajar imunologi, infeksi dan imunologi, biologi sel, biologi kanker, perkembangan hewan dan rekayasa jaringan.

Lalu, kelima Popi Septiani, Ph.D, yakni peneliti dengan spesialisasi keilmuan pada bidang genomik dan bioinformatika. Memiliki pengalaman melakukan analisis data genomik dan transkriptomik pada riset bidang medis dan pertanian. Pernah bekerja di bidang bioteknologi pada perusahaan sains dan pertanian.  Saat ini aktif sebagai dosen dan mengajar matakuliah seperti Genetika molekuler dan Bioinformatika di salah satu kampus di Indonesia.

Dan peneliti terakhir dr. Theza Pellondo’u, Sp.KF yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang forensik kedokteran, medikolegal, dan bioetik. Beberapa kali membantu menyelesaikan kasus kriminal, sengketa dokter-pasien, dan masalah-masalah etika baik di ranah kedokteran maupun pendidikan. Pernah menjabat sebagai Ketua Komite Etik dan Hukum salah satu rumah sakit swasta di Jakarta. Saat ini aktif sebagai Kepala Departemen dan dosen mata kuliah Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal, dan Ilmu Bioetika di fakultas kedokteran swasta di Jakarta, juga berpraktik sebagai dokter spesialis forensik dan medikolegal di kota yang sama. (*)

Related Posts

News Update

Top News