Jakarta – Serangan siber yang menimpa salah satu bank BUMN beberapa waktu lalu menjadi perhatian serius pihak perbankan lain. Tak terkecuali bagi PT Bank Maybank Indonesia Tbk.
Bank berkode saham BNII itu, menggelontorkan anggaran kisaran Rp1-2 triliun untuk belanja modal (capital expenditure) atau capex untuk modernisasi dan cyber defense IT. Anggaran tersebut untuk alokasi tahun 2021-2024.
“Kisaran Rp1-2 triliun untuk modernisasi dan cyber defense IT. Anggaran tersebut sesuai dengan porsi dan proposional dibanding bank-bank besar lainnya,” jelas Taswin Zakaria, Presiden Direktur PT Bank Maybank Indonesia Tbk, dalam acara Public Expose 2023, di Jakarta, Selasa (22/5/2023).
Baca juga: Perbankan RI Sasaran Empuk Serangan Siber, Ini Faktanya
Diakuinya, Maybank menjadikan sistem keamaan IT menjadi prioritas utama. Bukan hanya berfokus kepada platform digital seperti M2U dan M2E, tetapi juga kepada keseluruhan sistem yang ada di bank sendiri.
“Investasi itu penting di mana kita rutin melakukan review semua teknologi kita dengan melihat perkembangan ke depannya,” jelasnya.
Pihaknya menilai, perkembangan digital ke depannya sudah menjadi keniscayaan bagi industri perbankan. Di mana, perkembangan digital akan menuntut kemampuan yang berbeda dari perbankan yang ada saat ini.
“Anggaran capex memang relatif besar terhadap level spending dari IT yang diangarkan tiap tahunnya untuk melakukan modernisasi dan cyber dense security, “pungkasnya.(*)
Editor: Galih Pratama