Jakarta — PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) menegaskan komitmen perseroan untuk terus mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Tanah Air. Untuk memuluskannya, BRI berniat mengakuisisi perusahaan teknologi finansial (fintech).
Direktur Utama BRI, Sunarso mengungkapkan keinginannya untuk memiliki fintech agar akses UMKM dapat dipermudah. Meskipun begitu, skema pembentukan fintech ini masih dipikirkan.
“Kami akan go smaller dan go shorter. Kami menyasar pasar yang belum disasar account saving yang lain. Go smaller cost-nya tinggi, maka harus go shorter dengan digital. Sehingga BRI harus memiliki fintech, serta mempunyai kapasitas dan kapabilitas sebagai fintech juga,” ujar Sunarso pada di Menara BRI, Jakarta, Senin (2/9).
Sunarso menambahkan, bahwa nantinya fintech ini bisa ditempatkan di anak perusahaan, memiliki sendiri atau kolaborasi.
Sebelumnya, Bank BRI telah memiliki produk pinjaman digital bernama PINANG atau Pinjaman Tenang. Saat ini aplikasi PINANG dikelola oleh salah satu anak perusahaan BRI, PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro).
Sebagai informasi, hingga saat ini kinerja BRI tercatat masih kinclong dengan perolehan laba secara konsolidasi sebesar Rp16,16 triliun atau tumbuh 8,19%) persen hingga akhir triwulan II-2019. Sedangkan pada penyaluran kredit perseroan hingga triwulan kedua senilai Rp888,32 triliun. Jumlah tersebut meningkat 11,84 persen jika dibandingkan dengan perolehan periode sama tahun sebelumnya. Dari angka kredit tersebut tercatat untuk segmen UMKM mencapai 76,72 persen atau senilai Rp681,50 triliun. (*) Evan