Perkuat Kepercayaan Publik, Jasindo Dorong Praktik Korporasi Tanpa Korupsi

Perkuat Kepercayaan Publik, Jasindo Dorong Praktik Korporasi Tanpa Korupsi

Poin Penting

  • Asuransi Jasindo menegaskan komitmen membangun budaya transparansi dan akuntabilitas untuk memperkuat kepercayaan publik dan keberlanjutan industri asuransi.
  • Nilai antikorupsi tidak cukup sebagai aturan tertulis, tetapi wajib tercermin dalam sikap dan keputusan bisnis sehari-hari di seluruh level organisasi.
  • Komitmen Jasindo dibuktikan melalui penerapan tata kelola bersih dan perolehan sertifikasi ISO 37001:2016 sebagai sistem pencegahan suap dan korupsi.

Jakarta – Asuransi Jasindo turut mendorong praktik korporasi tanpa korupsi demi terciptanya lingkungan usaha yang transparan dan akuntabel, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap industri asuransi.

Hal itu mengemuka dalam talk show bertajuk “Bangun Korporasi Tanpa Korupsi: Mewujudkan Praktik Bisnis yang Berintegritas untuk Mencapai Nilai dan Membangun Kepercayaan Pelanggan”, yang digelar dalam momen peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025.

“Transparansi dan akuntabilitas harus menjadi budaya kerja di setiap level organisasi. Konsistensinya memang menantang, tetapi budaya antikorupsi hanya akan terbentuk apabila semua insan terlibat secara aktif,” jelas Andy Samuel, Direktur Utama Asuransi Jasindo dikutip Selasa, 16 Desember 2025.

Baca juga: Begini Langkah Jasindo Pastikan Perlindungan Ribuan Aset Negara Terdampak Banjir Sumatra

Ia melanjutkan, nilai-nilai anti korupsi bukan sekadar dokumen atau ketentuan perusahaan semata, tapi harus tercermin dalam perilaku sehari-hari. Dengan begitu, setiap keputusan dan proses bisnis benar-benar mencerminkan perusahaan yang beroperasi secara bersih dan bertanggung jawab.

Sementara, Roro Wide Sulistyowati selaku Kasatgas Direktorat Antikorupsi Badan Usaha Kedeputian Pencegahan & Monitoring KPK, yang hadir sebagai narasumber talkshow mengatakan, praktik korupsi dalam bisnis membawa konsekuensi luas. Mulai dari kerugian finansial, turunnya produktivitas hingga mengancam keberlangsungan perusahaan.

“Korupsi bukan hanya tindakan melanggar hukum, tetapi juga merusak stabilitas organisasi. Ketika keputusan bisnis tidak lagi mengutamakan kepentingan perusahaan, maka inovasi terhambat, efisiensi hilang, dan produktivitas menurun,” jelas Roro.

Adapun materi yang dipaparkan dalam talk show tersebut antara lain pemahaman dasar korupsi dalam bisnis, prinsip-prinsip antikorupsi, strategi penerapan praktik bisnis bersih, hingga upaya membangun kepercayaan pelanggan lewat tata kelola perusahaan yang baik.

Asuransi Jasindo menyakini, praktik bisnis yang bersih dan berintegritas menjadi fondasi utama keberlanjutan, reputasi, dan daya saing jangka panjang.

Baca juga:Asuransi Perjalanan Umrah Jasindo Syariah Tumbuh 60 Persen di Juni 2025, Ini Penopangnya

Oleh sebab itu, Asuransi Jasindo berkomitmen untuk terus memperkuat tata kelola perusahaan yang bebas korupsi sebagai bagian dari upaya memberikan nilai terbaik bagi pelanggan dan masyarakat.

Salah satu wujud implementasi penerapan nilai-nilai itu dibuktikan dengan diraihnya sertifikasi ISO 37001:2016 Anti-Bribery Management System (SMAP). Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa upaya pemberantasan praktik suap dan korupsi di lingkungan perusahaan bukan hanya slogan, tapi dijalankan secara sistematis dan terukur sesuai standar internasional. (*) Ari Astriawan

Related Posts

News Update

Netizen +62