Jakarta–Saham perbankan banyak diburu investor pada periode Juni 2016, khususnya bank-bank BUMN. Hal ini menyusul rencana pemerintah yang bakal menggandeng perbankan khusus untuk menampung dana repatriasi.
Nilainyapun tak tanggung-tanggung, diperkirakan dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak (bank persepsi) diperkirakan sampai ribuan triliun.
Hal tersebut pun mulai langsung dimanfaatkan investor untuk berburu saham perbankan.
Berdasarkan data yang dihimpun Infobank, pada periode Juni 2016 ada dua bank BUMN dan satu bank swasta yang mulai banyak dikoleksi investor pada periode tersebut. Ketiga bank itu antara lain, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)dan PT Bank Central Asia Tbk (BCA).
Saham BRI pada periode itu tercatat diperdagangkan sebanyak 106.482 kali transaksi dengan volume 555,60 ribu lembar saham senilai Rp5,76 triliun.
Sementara saham BCA yang masuk dalam urutan empat, saham yang paling aktif dari sisi value, diperdagangkan sebanyak 75.748 kali transaksi dengan volume 422,14 ribu saham senilai Rp5,50 triliun.
Sedangkan saham BMRI di perdagangkan sebanyak 80.833 kali transaksi dengan volume 483,41 ribu saham senilai Rp4,46 triliun.
Adapun kenaikan saham BRI dalam tempo satu bulan tercatat sebesar 4,34% dari Rp10.350 akhir Mei 2016 menjadi Rp10.800. Untuk BCA pada periode itu mengalami kenaikan 2,5% dari Rp13.000 ke Rp13.325. Sedangkan saham BMRI naik 5,54% dari Rp9.025 ke Rp9.525.
Secara jangka pendek efek dari potensi dana repatriasi dari kebijakan pengampunan pajak sendiri sudah terlihat. Bagaimana jika dana tersebut benar-benar mengalir deras ke perbankan yang ditunjuk? Bukan tidak mungkin saham bank jangka panjang semakin menguat.
Pasalnya dana terbut secara otomatis akan mendukung bisnis bank semakin lebih baik. (*) Dwitya Putra
Editor: Paulus Yoga