News Update

Perbarindo Gelar Pelatihan Sertifikasi Kompetensi BPR bagi Mahasiswa UGM

Jakarta – Perhimpunan Bank Perekonomian Rakyat Indonesia (Perbarindo) bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta menggelar Pelatihan Sertifikasi Kompetensi Bank Perekonomian Rakyat (BPR) Bagi Mahasiswa UGM pada 17 – 20 Februari 2025.

Pelatihan sertifikasi kompetensi BPR yang dibuka oleh Plt. Kepala Divisi Hubungan Kelembagaan & Protokoler LPS Nur Budiantoro ini, mendapatkan animo dari mahasiswa UGM. Tercatat ada 80 mahasiswa yang mengikuti program tersebut.

Acara pelatihan sertifikasi kompetensi BPR ini juga dirangkai dengan seremoni penandatanganan kerja sama antara UGM, Perbarindo, dan Lembaga Sertifikasi Profesi Certif (LSP Certif).

Penandatangan kerja sama antara UGM, Perbarindo, dan LPS Certif. (Foto: istimewa)
Baca juga: BPR Kanti Kembali Gelar Tabungan Arisanku, Total Hadiah Rp3 Miliar

Prof Agus Maryono, Dekan Sekolah Vokasi UGM mengatakan, pihaknya menyambut baik pelatihan sertifikasi kompentensi BPR. Ini sebagai upaya membangkitkan generasi muda, khususnya mahasiswa UGM dalam memajukan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia.

“Pelatihan sertifikasi ini, UGM mewajibkan bagi mahasiswa untuk mengikutinya sebagai bekal untuk kelulusan nantinya,” ujar Prof Agus dikutip 18 Februari 2025.

Di kesempatan yang sama, Tedy Alamsyah, Ketua Umum Perbarindo mengatakan, dalam pelatihan sertifikasi BPR tersebut, pihaknya juga memperkenalkan industri BPR-BPRS, meliterasi dan edukasi BPR-BPRS kepada Gen Z (mahasiswa) dan civitas akademika (dosen dan pengajar perguruan tinggi).

Baca juga: Dukung Inklusi Keuangan Nasional, Rintis Jalin Kemitraan dengan 6 BPR

“BPR BPRS itu diatur oleh Undang-Undang dan diakui oleh negara sejak undang-undang nomor 7 tahun 1992, tentang perbankan dan sebagaimana perubahan UU. 10 tahun 98 dan terakhir berganti menjadi undang-undang nomor 4 tentang P2SK Pengembangan  Penguatan Sektor Keuangan,” ujarnya. 

Sebelumnya, kata Tedy, nama BPR-BPRS adalah Bank Perkreditan Rakyat/Bank Pembiayaan Rakyat Syariah, tapi kini menjadi Bank Perekonomian Rakyat dan Bank Perekonomian Rakyat Syariah. Kehadiran BPR-BPRS untuk memberantas rentenir dan menjalankan perintah negara.

“Kami menjalankan perintah konstitusi untuk membiayai atau mendanai UMKM atau kegiatan usaha yang tidak bankable,” kata Tedy. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Saham Asuransi Ini Naik Tinggi dalam 3 Bulan, Namun Valuasinya Masih Murah

Poin Penting Saham TUGU menguat konsisten dalam tiga bulan terakhir, naik sekitar 18,85 persen dari… Read More

2 mins ago

Permintaan Masih Lemah, Kredit Nganggur Tembus Rp2.509,4 Triliun di November 2025

Poin Penting Undisbursed loan perbankan pada November 2025 mencapai Rp2.509,4 triliun atau 23,18 persen dari… Read More

13 mins ago

Bos Superbank: Peluang Industri Bank Digital RI Masih Terbuka Lebar

Poin Penting Penetrasi bank digital di Indonesia baru sekitar 1 persen, sementara penetrasi kredit masih… Read More

35 mins ago

RUPSLB Timah Angkat Ratih Mayasari Jadi Direktur SDM

Poin Penting RUPSLB PT Timah Tbk memberhentikan Andi Seto Gadhista Asapa sebagai Direktur SDM dan… Read More

57 mins ago

BOII Bukukan Laba Rp32,95 Miliar di November 2025, Terkontraksi 53,38 Persen

Poin Penting Laba bersih BOII anjlok 53,38 persen yoy menjadi Rp32,95 miliar per November 2025,… Read More

1 hour ago

Bank of India Indonesia Catat Pertumbuhan Kredit sebesar 5,53 persen (yoy)

Dalam paparan pubik tersebut disampaikan dari sisi fungsi intermediasi, BOII mencatat pertumbuhan kredit sebesar 5,53… Read More

2 hours ago