Analisis

Perbankan Syariah untuk Semua Golongan

Kini sudah waktunya semua berpikir terbuka, melihat persoalan perbankan syariah tidak semata-mata urusan halal dan haram. Perbankan syariah adalah sebuah sistem seperti halnya bank konvensional. Produk perbankan syariah baik dari sisi istilah maupun dari sisi pricing dan service level harusnya bisa bersaing. Produknya dibutuhkan oleh masyarakat banyak. Bukan hanya karena spiritualnya, melainkan juga sangat rasional karena lebih baik.

Jumlah penduduk muslim di Indonesia memang terbanyak di dunia. Namun, secara ekonomi, jujur, masih jauh dari kelompok minoritas. Dengan demikian, produk perbankan syariah juga seharusnya bisa diterima oleh siapa saja. Tidak eksklusif dengan nama-nama produk yang juga eksklusif. Harusnya nama-nama produk disesuaikan dengan kondisi pasar yang sedang berkembang.

Produk syariah yang terpenting ialah syariatnya dan bukan nama-nama yang sulit diterima. Dorongan agar perbankan syariah ini terbuka bukan tidak dapat tantangan. Kelompok yang sangat syariah pun tidak setuju dengan ide bahwa perbankan syariah lebih terbuka untuk semua golongan. Katanya, perbankan syariah yang memang harus eksklusif dan spiritual menjaga kemurniannya.

Pandangan itu juga tidak salah, tapi sudah waktunya direnungkan. Apakah pandangan spiritual semata tentang perbankan syariah sudah cukup membuat perbankan syariah dominan? Sementara, regulator pun sudah banyak berpihak. Jika angka 5 persen porsi syariah masih terasa kurang, pandangan tentang spiritual syariah harus diikuti dengan rasional—pricing dan service level.

Perbankan syariah selain memurnikan juga sekaligus menguntungkan bagi nasabahnya. Tidak semata-mata urusan akhirat. Urusan dunia juga tercakup. Bisnis syariah juga harus untung sehingga dapat tumbuh dengan baik. (Bersambung ke halaman berikutnya)

Page: 1 2 3 4

Paulus Yoga

Recent Posts

Konsumsi Meningkat, Rata-Rata Orang Indonesia Habiskan Rp12,3 Juta di 2024

Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pengeluaran riil rata-rata per kapita masyarakat Indonesia sebesar Rp12,34 juta… Read More

1 day ago

Laba Bank DBS Indonesia Turun 11,49 Persen jadi Rp1,29 Triliun di Triwulan III 2024

Jakarta - Bank DBS Indonesia mencatatkan penurunan laba di September 2024 (triwulan III 2024). Laba… Read More

1 day ago

Resmi Diberhentikan dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Saya Terima dengan Profesional

Jakarta - Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Jumat, 15 November 2024,… Read More

1 day ago

Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM, Bantu Pelaku Usaha Kembangkan Bisnis

Jakarta — Bank Indonesia (BI) dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) mencatat, penggunaan QRIS di Jawa Tengah… Read More

1 day ago

IHSG Ditutup Bertahan di Zona Merah 0,74 Persen ke Level 7.161

Jakarta – Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada hari ini, 15 November 2024, masih ditutup… Read More

1 day ago

Naik 4 Persen, Prudential Indonesia Bayar Klaim Rp13,6 Triliun per Kuartal III-2024

Jakarta - PT Prudential Life Assurance atau Prudential Indonesia mencatat kinerja positif sepanjang kuartal III-2024.… Read More

1 day ago