News Update

Perbankan Sambut Positif Perubahan Skema FLPP

Jakarta — Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meresmikan merubah proporsi pendanaan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang sebelumnya 90 : 10 berubah menjadi 75 : 25 yang efektif diberlakukan pada tanggal 20 Agustus 2018.

Menanggapi hal tersebut, beberapa bankir tidak begitu mengkhawatirkan atas penambahan persentase pembiayaan bagi bank tersebut. Direktur Konsumer Bank BRI Handayani bahkan menyebut, pihaknya menyambut baik keputusan tersebut.

“Kita tentu support dari perubahan tersebut, karena ini memang terkait pendanaan dari pemerintah. Kalau 90 persen yang lama pasti dana pemerintah ditempatkan lebih besar. Namun dengan cost of fund yang baik komposisinya, BRI tidak terlalu bermasalah lah dengan hal tersebut,” kata Handayani di Kantor Kementerian PUPR Jakarta, Selasa 14 Agustus 2018.

Handayani juga menyebut nasabahnya cukup antusias terhadap program yang dicanangkan oleh pemerintah tersebut. Tak hanya itu, Direktur Utama KEB Hana Bank Lee Hwa Soo juga menyambut baik keputusan tersebut. Pihaknya di KEB Hana Bank sendiri baru tahun ini diberikan kepercayaan untuk menyalurkan KPR dengan skema FLPP tersebut.

Baca juga: 8 Tahun Berlangsung, Realisasi FLPP Capai Rp32,406 Triliun

“Kami tentunya berpartisipasi dan mendukung semua progam pemerintah. Dimana kami ingin memenuhi alokasi pembiayaan dan kami terus berkomitmen,” kata Lee Hwa Soo.

Sebagai informasi, hingga saat ini total bank pelaksana yang menyalurkan dana FLPP sudah sebanyak 43 bank. Angka tersebut terdiri dari 11 Bank Umum Nasional dan 32 Bank Pembangunan Daerah.

Dengan diresmikannya peraturan tersebut nantinya skema pembiayaan FLPP 75% berasal Pemerintah dan 25% berasal Bank Pelaksana. Namun Pemerintah telah menyediakan alternatif pembiayaan untuk perbankan melalui PT SMF yang menyediakan Cost Of Fund yang murah kepada Bank Pelaksana. (*)

Suheriadi

Recent Posts

Apindo Tolak Kenaikan PPN 12 Persen: Ancam Daya Beli dan Pertumbuhan Ekonomi

Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menolak rencana pemerintah menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi… Read More

7 mins ago

BI Laporkan Uang Beredar Oktober 2024 Melambat jadi Rp9.078,6 Triliun

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat uang beredar (M2) tetap tumbuh. Posisi M2 pada Oktober 2024 tercatat… Read More

45 mins ago

IIF Raih Peringkat Gold Rank pada Ajang Penghargaan ASRRAT

Jakarta - PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) kembali meraih peringkat "Gold Rank" dalam ajang Asia… Read More

1 hour ago

Hyundai New Tucson Mengaspal di RI, Intip Spesifikasi dan Harganya

Jakarta – Menjelang akhir 2024, PT Hyundai Motors Indonesia resmi merilis new Tucson di Indonesia. Sport Utility Vehicle (SUV)… Read More

1 hour ago

Direktur Keuangan Bank DKI Raih Most Popular CFO Awards 2024

Jakarta - Romy Wijayanto, Direktur Keuangan & Strategi Bank DKI menerima penghargaan sebagai Most Popular… Read More

1 hour ago

Wamenkop: Koperasi jadi Solusi Pengentasan Kemiskinan dan Jeratan Rentenir

Jakarta - Kementerian Koperasi (Kemenkop) menegaskan peran strategis koperasi, khususnya Baitul Maal Wa Tamwil (BMT), dalam… Read More

2 hours ago