News Update

Perbankan Digital dan Lenyapnya Kantor Bank

Seperti yang sudah dilakukan Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang memiliki program edukasi layanan keuangan digital yang ditujukan kepada pedagang pasar tradisional melalui layanan BRI E-Pasar. Melalui layanan itu, para pedagang pasar tradisional dapat memperoleh informasi mengenai harga, memperoleh kesempatan untuk memasarkan produknya sekaligus meningkatkan literasi digital yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas usaha yang dikelolanya.

Ketiga, transformasi perusahaan secara komprehensif dan berkelanjutan. Hari ini kita telah berada pada era digital ketika revolusi industri telah sampai pada generasi keempat. Sebagaimana diungkapkan CEO World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia), Klaus Schwab, dalam hal ini era cyber physical system mampu mengintegrasikan kecerdasan komputer yang dilengkapi jaringan internet dengan mesin atau peralatan. Kemampuan artificial intelligence yang diciptakan ini mampu membawa hidup umat manusia menjadi lebih baik lagi.

Merespons perkembangan itu, perbankan harus terus melakukan transformasi sehingga mendapatkan peran dominan dalam perkembangan zaman. Bank perlu melakukan adaptasi, baik dengan inovasi produk maupun layanan serta proses bisnis maupun struktur organisasinya. Contohnya BRI. Dalam mempertahankan reputasi sebagai bank dengan jaringan kerja terbesar dan terluas, BRI telah melakukan adaptasi dengan menggeser pertumbuhan outlet fisik berupa kantor cabang menjadi kantor bank/outlet dinamis (melalui Teras keliling, E-Buzz, dan lain-lain) yang lebih ramping dan lincah.

Tak berhenti pada transformasi tersebut, BRI kini fokus dalam meningkatkan jaringan kerja berupa layanan tanpa kantor (branchless banking). Selain itu, BRI berupaya terus mengalihkan transaksi-transaksi manual melalui teller ataupun customer service menuju layanan digital dengan perangkat self service banking dan video banking serta layanan melalui telepon pintar atau gadget.

Bukanlah hal yang tak mungkin jika suatu hari kantor bank fisik sudah tidak lagi ditemukan dan hal-hal yang revolusioner lainnya harus terus dipikirkan bank sehingga tidak usang termakan zaman. Pemanfaatan teknologi oleh perbankan melalui layanan digital banking untuk menjawab kebutuhan masyarakat modern dapat pula memberikan dampak positif dalam menyukseskan program digital economy yang digadang-gadang Presiden Joko Widodo.

Dampak terusan yang dapat dirasakan sebagaimana riset yang dilakukan McKinsey bahwa jika Indonesia mampu mengoptimalkan pemanfaatan teknologi, maka pada 2025 nanti akan terdapat tambahan US$150 miliar per tahun atau setara dengan Rp1.900 triliun per tahun pada produk domestik bruto (PDB) di Indonesia akibat ekonomi digital. Semoga!

Penulis adalah  Direktur Konsumer BRI.

Page: 1 2 3 4

Apriyani

Recent Posts

ASII Gairahkan Pasar Otomotif Nasional Lewat Astra Auto Fest 2025

Poin Penting ASII membuka Astra Auto Fest 2025 di BSD sebagai upaya mendorong pasar otomotif… Read More

1 day ago

BEI Tekankan Kolaborasi dan Tanggung Jawab Bersama Bangun Masa Depan Hijau

Poin Penting PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menekankan kolaborasi lintas sektor (pemerintah, dunia usaha, investor,… Read More

1 day ago

BNI Sekuritas Bekali Generasi Muda Pengetahuan Investasi di Pasar Modal

Poin Penting BNI Sekuritas menggandeng Yayasan KSE melalui program CSR We Move, We Share, We… Read More

1 day ago

Kolaborasi BRIDS dan Pegadaian Hadirkan Layanan Gadai Efek Online

Poin Penting BRIDS dan Pegadaian meluncurkan layanan Gadai Efek Online di aplikasi BRIGHTS, memungkinkan investor… Read More

1 day ago

Balikkan Keadaan, Emiten PEHA Kantongi Laba Bersih Rp7,7 M di September 2025

Poin Penting PT Phapros Tbk (PEHA) mencetak laba bersih Rp7,7 miliar per September 2025, berbalik… Read More

1 day ago

Unilever Bakal Tebar Dividen Interim Rp3,30 Triliun, Catat Tanggalnya!

Poin Penting Unilever Indonesia membagikan dividen interim 2025 sebesar Rp3,30 triliun atau Rp87 per saham,… Read More

1 day ago