News Update

Perbankan Digital dan Lenyapnya Kantor Bank

Sejatinya, perbankan terus mengalami evolusi dalam memberikan layanan. Dalam artikel berjudul “The Future of US Retail-Banking Distribution”, McKinsey menggambarkan pengalaman seorang nasabah senior di pinggir Kota New York. Relasi personal yang begitu kuat terjadi antara nasabah dan pekerja bank pada masa sebelum 1990-an. Setiap hari raya para nasabah mendatangi kantor bank untuk sekadar memberikan ucapan selamat dan memberi bingkisan.

Kemudian, setelah 1990-an, bank-bank menginstruksikan pekerjanya untuk mengunjungi rumah-rumah nasabah agar dilakukan pemasangan perangkat sistem serta mengedukasi nasabah dalam menggunakan layanan keuangan tanpa harus pergi mengunjungi bank.

Pada 2000-an bank-bank mulai menerapkan sejumlah langkah  pemangkasan biaya yang mengakibatkan keluar-masuk (turn over) pekerja menjadi tinggi sehingga hubungan antara nasabah dan pekerja bank tidak seerat dulu. Dikisahkan pula, hari-hari ini nasabah senior tadi tidak hanya menggunakan satu bank seperti dulu, tapi sudah menggunakan jasa tiga bank. Kemudian, jika dulu nasabah senior tadi lebih mengutamakan bank yang lebih dekat dengan kediamannya, hari ini ia lebih memilih bank dengan layanan yang prima dan mampu memberikan solusi cepat ketika ia mengalami masalah.

Selanjutnya, perbankan tidak boleh ketinggalan dalam beradaptasi dengan zaman yang terus berubah dan tren perubahan yang makin cepat. Setidaknya ada tiga langkah besar yang perlu dicermati bank agar bisa terus mempertahankan eksistensinya.

Pertama, terus melakukan inovasi melalui kolaborasi dengan ekosistem start up. McKinsey dalam analisisnya berjudul “Fintech Can Help Incumbents, Not Just Disrupt Them” memaparkan beberapa peluang kolaborasi yang dapat berdampak positif terhadap pengendalian biaya, alokasi modal, dan pertumbuhan akuisisi nasabah baru.
Sebagai pelaku utama yang mendisrupsi industri perbankan, fintech tentunya memegang kunci inovasi layanan keuangan pada masa yang akan datang. Kolaborasi diharapkan akan mengundang keramaian (crowd) untuk menciptakan inovasi-inovasi baru sebagai sarana research and development yang lebih cepat sekaligus efisien.

Kemudian, dengan relasi yang kuat dengan pelaku fintech tentunya informasi terkait pengembangan layanan keuangan pada masa yang akan datang lebih mudah terprediksi sebagai petunjuk mengalokasikan sumber daya atau modal perusahaan dalam melakukan ekspansi. Tak ketinggalan, layanan fintech umumnya merupakan solusi atas permasalahan yang muncul di tengah masyarakat. Tentunya dengan solusi yang ditawarkan akan menjaring lebih banyak lagi nasabah baru. (Bersambung)

Page: 1 2 3 4

Apriyani

Recent Posts

Rupiah Diprediksi akan Tembus Rp16.000 per Dolar AS

Jakarta - Rupiah berpeluang masih melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akibat ketegangan geopolitik Ukraina dan Rusia… Read More

5 hours ago

Harga Emas Antam Menggila! Sekarang Segini per Gramnya

Jakarta -  Harga emas Antam atau bersertifikat PT Aneka Tambang hari ini, Jumat, 22 November… Read More

5 hours ago

IHSG Berpeluang Melemah, Simak 4 Rekomendasi Saham Berikut

Jakarta - MNC Sekuritas melihat pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara teknikal pada hari… Read More

6 hours ago

Bisnis Employee Benefit Generali Indonesia Tumbuh Positif, Ini Buktinya

Jakarta –  Generali Indonesia terus memperkuat saluran distribusi corporate solution atau yang biasa disebut dengan… Read More

13 hours ago

Milenial Merapat! Begini Cara Mudah Memiliki Rumah Tanpa Beban Pajak

Jakarta - Pemerintah telah menyediakan berbagai program untuk mendorong industri perumahan, terutama bagi masyarakat berpenghasilan rendah… Read More

15 hours ago

Indonesia Dorong Komitmen Pendanaan Iklim yang Lebih Adil di COP29

Jakarta – Indonesia dan negara berkembang lainnya menuntut komitmen lebih jelas terhadap negara maju terkait… Read More

15 hours ago