Jakarta – Ketua Working Group IT Perhimpunan Bank Umum Nasional (Perbanas), Mohammad Guntur mengungkapkan mayoritas nasabah perbankan saat ini sudah secara online melakukan aktivitas keuangan di perbankan.
Bahkan bank besar seperti Bank Mandiri dan Bank Central Asia bahkan 96% nasabahnya sudah online untuk melakukan aktivitas keuangan.
Namun dibalik itu semua, ancaman transaksi perbankan tambahnya masih tetap ada dan perlu diwaspadai, khususnya buat nasabah.
Data nasabah lanjutnya merupakan sasaran utama cyber attack dari pihak eksternal maupun internal.
“Sehingga kerahasiaan data nasabah wajib menjadi perioritas dalam strategi keamanan teknologi informasi perbankan,” kata Guntur di acara Infobank – Telin Banking Technology Forum dengan tema “Sinergi Perbankan dan Teknologi dalam Menangkal Serangan Cyber Crime pada Layanan Jasa Keuangan” di Ayana Midplaza Hotel Jakarta, Selasa, 23 Mei 2017.
Guntur sendiri menuturkan, implementasi keamanan sudah diterapkan perbankan, mulai dari implementasi keamanan sistem, monitoring dan audit sistem secara periodik, aktif melakukan takedown keberadaan situs fishing, edukasi kepada nasabah melalui media masa serta mengembangkan solusi detection, monitoring dan prevention terhadap ancaman transaksi malware.
Kedepan Perbanas akan membahas arsitektur sistem security secara end to end untuk meningkatkan kemudahan dan keamanan sistem IT.
“Hal itu mengingat pengguna Internet Capai 51,8% dari populasi di Indonesia. Paling besar di pulau Jawa 65%,” jelasnya. (*)