Jakarta – Di tengah digitalisasi yang terus marak, konsumen industri jasa keuangan justru menjadi salah satu pihak yang paling diuntungkan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Bank Swasta Nasional (PERBANAS) Kartika Wirjoatmodjo.
Tiko menyebutkan bahwa saat ini nasabah memiliki banyak opsi pembayaran. Jika dulu hanya bisa bertransaksi dengan cash, debit, atau kredit, saat ini ada alternatif cara bayar seperti QRIS, e-wallet, maupun pembayaran via aplikasi.
“Jadi, nasabah bisa memilih, yang mana yang paling mudah dan murah? Segmen berbeda punya preferensi yang berbeda-beda pula pastinya,” ujar Tiko pada paparannya di Agenda G20, Senin, 14 Februari 2022.
Tiko menjelaskan saat ini ada lima pemain industri yang berperan penting dalam sistem pembayaran nasional. Pemain pertama adalah bank inkamben yang saat ini mayoritas sudah beradaptasi menjadi hybrid bank. Kedua adalah bank-bank digital baru yang masuk ke pasar.
Lalu, ada pula Fintech yang berada di bawah asosiasi serta merchant aggregator yang melakukan transaksi digital. Terakhir, adalah agen pembayaran. “Kelima pemain industri ini sebenarnya bekerja sama untuk meningkatkan kecepatan, efisiensi, dan reliabilitas sistem pembayaran,” jelasnya.
Tiko berharap sistem pembayaran akan semakin digital dan kuat. Sehingga iklim digitalisasi Indonesia bisa semakin berkembang. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra