Tinggalkan Garuda, Akankan Pahala Berlabuh Ke PLN?
Jakarta – Meskipun industri perbankan saat ini dinilai masih cukup kuat dan stabil melewati masa panceklik, Wakil Ketua Umum Perbanas dan sekaligus Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (Bank BTN) Pahala N Mansury mengingatkan industri perbankan bahwa risiko terhadap industri tetap ada.
Ia mengungkapkan, bahwa risiko penularan Covid-19 ke sektor perbankan telah berdampak kepada tiga risiko yakni kredit, risiko pasar, dan risiko likuiditas.
“Risiko kredit terjadi akibat seretnya debitur, terutama sektor UMKM dalam membayar kewajibannya kepada bank maupun IKNB, risiko pasar dari perubahan nilai aset lembaga jasa keuangan yang disebabkan oleh pelemahan nilai tukar dan yield instrumen keuangan, lalu risiko likuiditas yang dipicu oleh restrukturisasi kredit yang terdampak pandemi Covid-19,” jelasnya, pada Webinar Perbankan Series Edisi Khusus dengan tema: “Perbankan Nasional Menghadapi Krisis Ekonomi Global”, Jumat, 25 September 2020.
Risiko ini bukannya tanpa alasan yang jelas. Krisis yang terjadi kali ini bisa dibilang adalah krisis ekonomi dengan ruang lingkup geografi yang lebih luas dan jangka waktu lebih lama ketimbang krisis-krisis sebelumnya.
“Krisis-krisis sebelumnya itu banyak terjadi di regional, seperti tahun 98 banyak di asia, lalu 2008 banyak terjadi di amerika dan eropa. Sementara kalau sekarang ini benar-benar global dan dalam waktu yang cukup panjang. Beda sama tahun sebelumnya yang respon pemulihannya cukup cepat paling satu tahun sudah recover, tapi beda saat ini. Lalu, dari segi usaha, hampir semua sektor usaha terpengaruh ini. Walaupun ada beberapa sektor yang tidak terpengaruh,” ucapnya.
Menurutnya, posisi lembaga keuangan seperti perbankan cukup terbantu karena posisinya sebagai intermediasi di pasar.
“Financial services itu ada di tengah-tengah, karena financial itu adalah intermediasi di antara sektor-sektor usaha lainnya. Jadi, ada yang terdampak parah, tapi ada juga yang moderate. Jadi, apakah perusahaan yang telah restrukturisasi itu akan kembali normal setelahnya, itu masih menjadi tanda tanya.” Pungkas Pahala. (*) Steven Widjaja
Editor: Rezkiana Np
Poin Penting OJK dan Polda Kalimantan Utara menuntaskan penyidikan dugaan tindak pidana perbankan di Bank… Read More
Poin Penting IHSG naik 1,46 persen ke level 8.632,76, diikuti kenaikan kapitalisasi pasar 1,39 persen… Read More
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More