Jakarta – Perang geopolitik antara Rusia dan Ukraina kian memanas. Terbaru, sebuah kapal tanker Rusia rusak akibat serangan pesawat tak berawak atau drone milik Ukraina di Selat Kerch.
Akibat insiden tersebut, lalu lintas di jembatan strategis yang menghubungkan Krimea ke daratan Rusia lumpuh beberapa saat pada, Sabtu (5/8) pagi.
Baca juga: 4 Fakta Menarik Laut Hitam, Jalur Ekspor Biji-Bijian Rusia dan Ukraina
Badan Federal untuk Transportasi Laut dan Air Darat di Telegram menyebut, kapal tanker SIG mengalami lubang di garis air di area ruang mesin yang diduga sebagai akibat dari serangan drone laut.
“Alat penanggulangan tumpahan minyak telah disiagakan di sekitar kapal dan persiapan menambal kerusakan sedang dilakukan,” tulisnya, seperti dilansir VOA Indonesia, Minggu (6/8).
Adapun, situs pelacakan kapal Marine Traffic menunjukkan kapal SIG sedang berhenti dan diawasi oleh kapal tunda tepat di selatan selat tersebut.
Tanker kimia tersebut terkena sanksi yang diberlakukan oleh AS karena memasok bahan bakar jet ke pasukan Rusia di Suriah yang mendukung Presiden Bashar al-Assad.
Sementara itu, kantor berita negara bagian RIA Novosti mengutip Pusat Koordinasi Penyelamatan Maritim Novorossiysk mengatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan itu.
Vladimir Rogov, seorang pejabat Rusia di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina selatan, sebelumnya mengatakan beberapa anggota awak kapal terluka oleh pecahan kaca.
“Ledakan akibat ledakan di kapal itu terlihat dari semenanjung, yang menurut warga setempat adalah ledakan di sekitar pemukiman Yakovenkovo tidak jauh dari jembatan Krimea,” tulis Rogov di Telegram.
Baca juga: Polandia dan Wagner Memanas, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi RI
Lalu lintas di jembatan melintasi Selat Kerch yang menghubungkan semenanjung Krimea yang dicaplok Moskow ke Rusia dihentikan selama sekitar tiga jam dan dilanjutkan pada Sabtu (5/8) pagi, menurut saluran Telegram pusat informasi jalan raya.
Serangan terbaru di Laut Hitam terjadi sehari setelah Ukraina mengatakan telah melakukan serangan pesawat tak berawak di kapal Angkatan Laut Rusia di Pangkalan Angkatan Laut Novorossiysk di Rusia selatan. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra