Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini (20/9) diperkirakan masih bergerak melemah, bahkan bisa menyentuh level Rp14.900 per dolar AS lagi. Kondisi ini sejalan dengan kekhawatiran para investor terkait dengan meningkatnya eskalasi perang dagang antara AS dengan China.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot hari ini dibuka rebound dengan apresiasi 30 poin atau 0,20 persen di level Rp14.845 per dolar AS. Pada perdagangan dihari sebelumnya, nilai tukar rupiah berakhir terdepresiasi 20 poin atau 0,13 persen di posisi Rp14.875 per dolar AS.
“Naiknya yield US treasury kemarin malam membuat return investrasi di aset tersebut semakin menarik. Rupiah kemungkinan melemah ke level Rp14.850-Rp 14.920 per dolar AS,” ujar Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail dalam risetnya di Jakarta, Kamis, 20 September 2018.
Baca juga: BI: Perang Dagang AS-China Masih Jadi Pemicu Rupiah Melemah Lagi
Lebih lanjut dia mengungkapkan, meningkatnya isu perang dagang antara Amerika Serikat dengan China telah membuat investor sedikit khawatir tentang prospek ekonomi AS. Sehingga, kondisi ini akan mendorong kenaikan harga emas sebagai aset safe heaven menggantikan dolar.
“Harga emas pada rabu malam naik sebesar 0,5 persen menjadi 1203,4 per ounce setelah China memberikan aksi balasan berupa kenaikan tarif terhadap ekspor AS sebesar US$60 miliar,” ucapnya.
Seiring dengan kondisi tersebut, tambah dia, pergerakan dolar AS diperkirakan stabil terhadap beberapa mata uang kuat utama dunia lainya seiring semakin memanasnya perang dagang AS-China. “Dolar Indeks stabil rupiah diperkirakan masih bergerak melemah,” tutupnya. (*)