Jakarta – Konflik antara Israel dengan Hamas Palestina belum usai, namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesumbar bahwa negaranya akan mengambil alih tanggung jawab keseluruhan atas keamanan Gaza dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.
Artinya, Israel akan kembali menduduki jalur Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir. Meski tidak diketahui kapan waktu tersebut akan tiba.
“Israel, untuk jangka waktu yang tidak ditentukan, akan memikul tanggung jawab keamanan secara keseluruhan atas keamanan Gaza setelah perang dengan Hamas berakhir,” kata Netanyahu, dikutip VOA Indonesia, Rabu, 6 November 2023.
Hingga kini, militer Israel tiada henti menyerang jalur Gaza melalui udara, darat dan laut sejak 7 Oktober lalu. Aksi tersebut dipicu karena Hamas berhasil melakukan serangan lintas batas yang menyebabkan 1.400 orang tewas di Israel. Selain itu, Hamas juga disebut menyandera lebih dari 240 orang.
Dari pihak Kementerian Kesehatan Hamas, tercatat ada lebih dari 10.000 jumlah korban tewas di Gaza. Di mana, 4.000 anak-anak menjadi korbannya.
Dalam sebuah wawancara, PM Israel Benjamin Netanyahu membantah angka yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan. Ia menyebut, jumlah tersebut hanya beberapa ribu saja.
Sementara itu, Amerika Serikat yang menjadi mitra sekutu Israel menegaskan bahwa Gedung Putih tidak mendukung aksi pendudukan Israel di Gaza setelah perang berakhir.
Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan, pihaknya akan menyerahkan kepada Netanyahu untuk mengklarifikasi apa yang dia maksud dengan kata tidak ditentukan.
“Kami tidak mendukung pendudukan Gaza oleh Pasukan Pertahanan Israel. Kami berpendapat bahwa perlu ada serangkaian perbincangan yang sehat mengenai seperti apa Gaza pasca-konflik dan seperti apa tata kelola pemerintahannya,” pungkasnya. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra