Jakarta — Perbankan menjadi lembaga keuangan high regulated yang terkena dampak akibat kehadiran financial technology (fintech). Namun, ternyata perbankan memiliki peran dalam membentuk ekosistem fintech yang kuat agar menghasilkan gerakan non-tunai (GNT) atau cashless yang sedang digadangkan oleh pemerintah serta mencapai target inklusi keuangan 75% pada 2019.
“Kalau perbankan itu pada dasarnya adalah perusahaan atau institusi yang sudah terbiasa dengan keuangan, regulasi, dan lainnya. Mereka tidak perlu men-support fintech tapi mereka bisa menjadi fintech itu sendiri,” ujar Managing Director PT Digital Artha Media, Fanny Verona, saat ditemui Infobank, Rabu (29/08).
Baca juga: Ekosistem Fintech di Indonesia Masih Belum Kuat
Ia menjelaskan, contoh perbankan yang telah mengadopsi fintech menjadi bagian dari kemajuan teknologi yakni mandiri e-cash, BCA Flazz, BCA Sakuku, dan BTPN Jenius. Perbankan menurutnya, memiliki porsi yang penting. Karena, perbankan memegang kunci komunikasi dan edukasi ke para nasabahnya.
“Mereka (bank) juga reputable. Masyarakat kalau melihat mereka lebih percaya. Tapi mereka juga dituntut untuk terus berinovasi. Kembali lagi, mereka tidak perlu mendukung fintech tapi mereka bisa menjadi fintech,” pungkasnya. (Ayu Utami S)