Jakarta – Perusahaan penjaminan syariah memiliki peran penting dalam menjaga kelangsungan industri perusahaan pembiayaan di Indonesia. Penjaminannya membuat perusahaan-perusahaan pembiayaan tetap bisa menyalurkan kredit di tengah masa sulit.
“Walaupun secara makro penjaminan syariah tidak terlalu besar porsinya, tapi penjaminan syariah ini memungkinkan lembaga pembiayaan itu dapat tetap menyalurkan kreditnya karena penjaminannya itu dijamin oleh lembaga penjaminan ini sehingga risiko jadi berkurang,” ucap M. Jusuf Wibisana, Partner PwC Indonesia menyatakan dalam Web Seminar Infobank dan JamSyar: “Peran Penjaminan Syariah dalam Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional” di Jakarta, Kamis, 17 September 2020.
Menurutnya, industri penjaminan syariah cukup menjanjikan kalau dikelola dengan baik. Ia pun menekankan pentingnya kualitas atau kapasitas dari perusahaan penjamin, agar dapat meminimalisir risiko.
Sementara itu, beberapa hal bisa dijadikan tolak ukur untuk melihat kredibilitas perusahaan penjaminan, yakni adanya modal atau likuiditas yang bagus untuk memberikan penjaminan dan ekspansi, adanya manajemen profesional yang memahami keunikan dari industri penjaminan syariah terkait dengan arus kas dan struktur beban (biaya).
Selanjutnya, pemahaman akan pricing yang tepat atas produk penjaminan syariah agar terhindar dari onerous contracts (kontrak-kontraknyang memberatkan), dan adanya praktik pelaporan keuangan yang sehat sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan SAK Syariah, terutama terkait pengakuan pendapatan dan pengakuan beban penjaminan. (*) Steven Widjaya
