Jakarta – Di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang berpengaruh terhadap ekonomi Indonesia, Industri asuransi serta dana pensiun (dapen) dianggap menjadi sangat penting untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, dan juga investasi jangka panjang.
“Pengembangan dari investor institusional seperti asuransi dan dana penisun ini sangat penting untuk memperdalam pasar keuangan Indonesia. Asuransi dan dana pensiun memiliki potensi yang luar biasa untuk saving jangka panjang yang unggul dalam ekpansi pasar, seperti pendanaan infrastruktur,” jelas Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Selasa, 31 Mei 2022.
Terlebih lagi, lanjut Destry, dana pensiun dan asuransi memudahkan ekonomi untuk mengelola risiko dengan lebih baik. Dalam hal ini, dirinya juga menilai bahwa dana pensiun dan asuransi merupakan salah satu sektor yang yang memiliki peran dalam pendalaman pasar keuangan.
Saat ini, industri asuransi Indonesia menunjukan progress yang positif dalam hal investasi. Asset total dari industri asuransi mencapai Rp1.637 triliun di Maret 2022, jumlah ini bertumbuh sekitar 12,9% yoy (year on year), 82% dari total asset.
Sejalan dengan industri asuransi, dana pensiun juga menunjukan progress yang positif dengan total asset bersih sebanyak Rp329 triliun atau bertumbuh sekitar 6% yoy (year on year). Asset ini terdiri dari Rp321 triliun investasi atau 97,5% dari total asset.
Kemudian, berdasarkan Asosiasi Asuransi Indonesia, penetrasi asuransi di Indonesia juga menunjukkan peningkatan mulai dari 1,9% pasa tahun 2013, menjadi 3,2% di tahun 2022. Sementara penetrasi dana pensiun, dilaporkan sekitar 6% dan jumlah ini terlihat akan terus mengalami kenaikan karena inovasi dan digitalisasi, serta adanya insurance tech.
“Industri asuransi dan dana penisun adalah industrial terbesar setelah perbankan, total ukuran dari industri dana asuransi dan dana pensiun adalah 20%, lebih dari industri perbankan. Secara signifikan asuransi dan dana pensiun harus mampu untuk diambil secara serius sebagai pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tambah Destry. (*) Irawati