Jakarta – Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kemenko Perekonomian, Iskandar Simorangkir mengatakan, inklusi keuangan memiliki peran penting dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) ditengah pandemi covid-19.
“Untuk itu pada masa Covid-19 ini, inklusi keuangan memegang peranan penting dalam PEN, khususnya dengan mempercepat penyaluran kredit bagi UMKM, sehingga dapat meningkatkan aktifitas UMKM dan mendekati kondisi normal,” kata Iskandar dalam virtual conference di Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.
Iskandar menuturkan, inklusi keuangan ini menjadi penting karena banyaknya masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Hal tersebut tentu menurunkan aktifitas penjualan UMKM, dan melemahnya daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
Oleh karena itu, pemerintah juga terus mempercepat akselerasi pemberian kredit modal kerja kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), guna meningkatkan kegiatan usaha.
“Sementara gerakan menabung menjadi prioritas berikutnya, mengingat perlunya spending dari masyarakat untuk menggerakkan sektor riil,” papar Iskandar.
Informasi saja, indeks inklusi keuangan di Indonesia pada 2019 masih berada di angka 76,2%. Meski telah mengalami peningkatan, indeks ini masih lebih rendah dibanding negara-negara emerging market.
Di India dan China misalnya, indeks inklusi keuangan telah mencapai 80%. Indonesia tercatat tertinggal dibanding negara lain di Asean. Pada 2017, indeks inklusi keuangan Malaysia telah mencapai 85%, dan Thailand mencapai 82%. (*)
Editor: Rezkiana Np