Jakarta – Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) masih menjadi salah satu penopang perekonomian nasional. Namun amat disayangkan, hingga sekarang masih banyak pelaku UMKM yang kesulitan dalam mengakses pembiayaan untuk meningkatkan produksi dan pemasaran. Berdasarkan survei Asian Development Bank pada bulan Juni 2020 menunjukkan bahwa 90% UMKM membutuhkan bantuan keuangan dimasa pandemi Covid-19.
Pengamat ekonomi Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira menilai, saat ini adalah momen yang tepat untuk pelaku financial technology (Fintech) mempercepat pemulihan sektor UMKM di masa pandemi Covid-19. “Ini yang perlu kita dorong, artinya 90% UMKM membutuhkan bantuan pinjaman dan sekarang peran fintech menjadi lebih penting,” ujarnya seperti dikutip Sabtu, 28 November 2020.
Menyikapi hal tersebut, Ammana Fintek Syariah pun melakukan kolaborasi dengan AKUI yakni platform digital khusus berbasis Android dan iOS untuk memenuhi berbagai kebutuhan keluarga besar Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Melalui Kerjasama ini, Ammana Fintek Syariah secara otomatis dapat memberikan akses pendanaan bagi sedikitnya 4 juta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tersebar hingga seluruh pelosok negeri.
Pendanaan untuk berbagai kebutuhan ASN, mulai dari modal usaha hingga keperluan perjalanan umrah dan haji bisa diberikan melalui aplikasi AKUI. “Melalui kerjasama ini diharapkan mampu memacu masyarakat terutama keluarga besar Korpri untuk mengembangkan usaha rumahan. Dengan begitu, tidak hanya kesejahteraan yang meningkat namun mereka juga turut menggerakkan roda perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19,” ujar CEO & Founder Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah.
Untuk tahap awal, lanjut dia, kerjasama ini difokuskan bagi pemenuhan kebutuhan pembiayaan umrah dan haji anggota Korpri. Pembayaran Umrah dan Haji pun bisa lebih cepat, mengingat selama ini Ammana Fintek Syariah sudah berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Kementerian Agama RI. “Target kami, proses pembayaran ongkos perjalanan haji untuk para ASN bisa lebih mudah dan cepat,” imbuhnya.
Selain Umrah dan Haji, Ammana Fintek Syariah juga menyediakan solusi pembayaran digital bekerjasama dengan Bhinneka.com yakni platform market place khusus bagi pemasaran produk dan jasa berbasis digital. Kerjasama dengan Bhinneka.com juga didedikasikan bagi pemenuhunan berbagai kebutuhan transaksi para ASN yang tergabung dalam naungan Korpri.
“Kerjasama ini melengkapi solusi digital yang kami tawarkan. Dari sisi pendanaan kami menyediakan produk pembiayaan haji dan umroh, sementara terkait pengembangan dan peningkatan pemasaran produk UMKM tersedia market place Bhinneka.com,” ucap Lufti.
Sementara itu, Sharia Product Lead at LinkAja, Jhodi A Saharjo mengatakan, tatanan perekonomian dunia termasuk Indonesia memang rontok akibat pandemi Covid-19. Namun, dibalik itu terdapat banyak peluang yang bisa dioptimalkan pelaku UMKM terutama di sektor industri halal.
Laporan Global Islamic Economy Index tahun 2019 mencatat total belanja dari 1,8 miliar konsumen muslim di 6 sektor ekonomi mencapai US$ 2,2 triliun, dengan pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 5,2% pada tahun 2018. Capaian tersebut lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi global sebesar 3,6% di tahun 2018 dan 2,9% pada tahun 2019.
“Artinya, pada kondisi normal ekonomi syariah memiliki prospek cerah dan berperan penting dalam perekonomian. Ini merupakan momentum bagi UMKM untuk masuk ke ekosistem halal industry melalui market place yang ditopang oleh perusahaan fintech seperti Ammana Fintek Syariah dari sisi pendanaan dan LinkAja bagi keperluan transaksi keungan digital,” pungkas Jhodi. (*)