Jakarta — Sebagai bagian dari Global Transparency Initiative, Kaspersky Lab baru saja mengadaptasi infrastruktur dengan memindahkan sejumlah aktivitas intinya dari Rusia ke Swiss. Aktivitas tersebut termasuk penyimpanan dan pemrosesan data pelanggan secara umum, perakitan perangkat lunak termasuk mendeteksi informasi mengenai ancaman siber. Untuk memastikan intergritas yang baik, aktivitas ini akan diawasi oleh pihak ketiga independen yang berbasis di Swiss.
Berbagai ancaman dunia siber kerap menghampiri terutama pada masyarakat yang menghabiskan waktu pada telepon genggamnya. Hal ini juga memunculkan kesadaran bagi mereka yang ingin memberikan proteksi terbaikuntuk gawai yang dimiliki salah satunya dengan aplikasi keamanan. Ketika seseorang telah memilih sebuah aplikasi keamanan berinternet, berarti mereka juga memberikan kepercayaan terhadap proteksi yang ditawarkan.
“Dunia siber sedang menghadapi masa-masa sulit dengan munculnya balkanisasi dan proteksionisme. Sebagai akibat dari tindakan ini, sayangnya, satu-satunya yang dapat merasakan manfaatnya adalah penjahat dunia maya. Kami percaya bahwa kami perlu mengatasi kenyataan baru ini, dan itulah sebabnya kami telah mengumumkan Prakarsa Transparansi Global,” ujar Wakil Presiden untuk Urusan Publik & Kepala Kantor CEO di Kaspersky Lab, Anton Shingarev, Selasa (14/08).
Baca juga: Kaspersky Tawarkan Keamanan Bertransaksi Mobile Online
Sebagai penyedia solusi cybersecurity global terkemuka, Kaspersky Lab selalu berkomitmen pada praktik industri yang dapat dipercaya, termasuk integritas dalam perlindungan setiap data pelanggan, kebijakan internal yang ketat, pengujian keamanan, infrastruktur, dan masih banyak lagi. Dengan langkah-langkah baru ini, Kaspersky Lab bertujuan secara signifikan meningkatkan ketahanan infrastruktur IT-nya dan meningkatkan transparansi untuk klien saat ini dan mendatang serta bagi masyarakat umum.
“Dengan menerapkan pendekatan transparan ini dalam cybersecurity, Kaspersky Lab membangun standar yang belum pernah terjadi sebelumnya di industri. Pada titik ini dalam sejarah cybersecurity, keterbukaan sangat penting dalam menjalin hubungan transparan dan membantu menetapkan kebijakan yang akan menguntungkan masing-masing dan semua pihak untuk merasa aman dari ancaman siber,” katanya. (Ayu Utami)
Jakarta - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) resmi membuka penjualan tiket kereta cepat Whoosh… Read More
Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) terus berkomitmen mendukung pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan… Read More
Tangerang - Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meluncurkan program… Read More
Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa data perdagangan saham selama periode 16-20… Read More
Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat di minggu ketiga Desember 2024, aliran modal asing keluar… Read More
Jakarta - PT Asuransi BRI Life meyakini bisnis asuransi jiwa akan tetap tumbuh positif pada… Read More