Kunci meningkatkan realisasi penyaluran KUR dinilai Darmin Nasution adalah dengan memperbesar penetrasi KUR TKI. Paulus Yoga
Jakarta–Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang baru sebesar Rp4,02 triliun dari target yang sebesar Rp30 triliun pada tahun ini perlu lebih banyak disalurkan ke Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Usai rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, salah satu penyebab rendahnya realisasi penyaluran KUR adalah KUR TKI. Hal ini karena adanya kendala aturan, seperti di Hongkong, yang tidak memberikan keleluasaan bagi para TKI untuk membuka rekening perbankan di sana.
Untuk itu, lanjut Darmin, bisa dilakukan pada waktu ada pelatihan di tanah air, para TKI sudah melakukan proses membuka rekening, dan sudah dibuat untuk memenuhi prudential.
“Mungkin ada sedikit penyederhanaan, itu dia bisa menjadi nasabah BNI cabang Hongkong dan dia bisa komunikasi pakai sms banking,” ucapnya di Jakarta, Senin, 5 Oktober 2015.
Menurut Darmin, minimnya realisasi KUR terhadap para TKI membuat para pahlawan devisa ini justru mengambil pinjaman dari bank asing yang tingkat bunganya di atas bunga KUR.
Terkait dengan realisasi penyaluran KUR yang masih jauh dari target, diminta Presiden Joko Widodo untuk lebih dimaksimalkan di sisa akhir tahun ini dengan berbagai terobosan baru.
“Dengan beberapa usulan kalau memang ingin ada percepatan lebih jauh lagi yang sebetulnya sudah ada percepatan sebelumnya. Usulan tersebut pada dasarnya adalah agar sektor usaha yang dapat dibiayai itu tidak usah terlalu dirinci sektornya, yang penting kegiatannya produktif,” tukas Darmin.
Sementara dengan seluruh kemampuan yang ada sampai saat ini tanpa adanya terobosan baru, diperkirakan Darmin realisasi penyaluran KUR hanya akan mencapai Rp19,24 triliun. (*)