Perbankan

Penyaluran Kredit Perbankan September 2023 Moncer, BI Ungkap Pendorongnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) melaporkan penyaluran kredit baru pada September 2023 terindikasi meningkat dibandingkan Agustus 2023. Hasil survei kepada perbankan menunjukkan bahwa SBT (saldo bersih tertimbang) penyaluran kredit baru pada September 2023 tercatat sebesar 92,6 persen, lebih tinggi dari SBT pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 86,2 persen.

Berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru pada September 2023 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank. Berdasarkan jenis penggunaan, penyaluran kredit baru pada September 2023 terindikasi meningkat pada jenis Kredit Investasi dengan SBT 77,7 persendan Kredit Konsumsi Lainnya dengan SBT 70,9 persen.

Baca juga: Kredit Konsumer BRI Tumbuh Double Digit, Dua Sektor Ini Penopangnya

“Faktor utama yang memengaruhi prakiraan peningkatan penyaluran kredit baru pada September 2023, yaitu permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Selasa 17 Oktober 2023.

Namun, penyaluran kredit baru diprakirakan melambat pada Oktober 2023, terindikasi dari nilai SBT prakiraan penyaluran kredit baru Oktober 2023 sebesar 85,3 persen.

Perlambatan penyaluran kredit baru pada Oktober 2023 diprakirakan terjadi pada kategori Bank Umum, sementara kategori Bank Umum Syariah dan Bank Pembangunan Daerah diprakirakan relatif stabil.

“Berdasarkan jenis penggunaan, perlambatan pada Oktober 2023 diprakirakan terjadi pada Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi Lainnya,” jelasnya.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 8,5 Persen jadi Rp6.686 Triliun, OJK Ungkap Penopangnya

Di samping itu, kebijakan penyaluran kredit (lending standard) pada September 2023 tetap ketat. Hal tersebut terindikasi dari SBT perubahan lending standard September 2023 yang bernilai positif sebesar 0,01 persen.

Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang ketat terindikasi pada seluruh jenis kredit. Faktor yang memengaruhi perubahan standar pemberian kredit pada September 2023 antara lain kondisi permodalan bank, kondisi/permasalahan sektor ril saat ini, serta potensi risiko kredit ke depan.

Sementara itu, untuk keseluruhan periode triwulan III 2023, pertumbuhan kredit baru diprakirakan meningkat dibandingkan triwulan II 2023. Hal tersebut terindikasi dari SBT prakiraan penyaluran kredit baru triwulan III 2023 hasil survei periode September 2023 yang bernilai positif sebesar 95,6 persen, sedikit meningkat dari 95,0 persen pada triwulan II 2023.

“Berdasarkan kategori bank, peningkatan penyaluran kredit baru terindikasi pada Bank Pembangunan Daerah, sementara Bank Umum dan Bank Umum Syariah relatif stabil dibandingkan triwulan sebelumnya. Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit baru terjadi pada hampir seluruh jenis kredit, kecuali kredit konsumsi (KPR),” ungkap Erwin.

Baca juga: BCA Optimistis Kredit Tumbuh 11 Persen di 2023, Ini Faktor Pendorongnya

Berdasarkan hail survei September 2023, kebijakan penyaluran kredit baru untuk keseluruhan triwulan III 2023 secara umum sedikit lebih ketat. Hal in terindikasi dari SBT perubahan kebijakan penyaluran kredit triwulan III 2023 yang tercatat positif sebesar 0,1 persen.

“Berdasarkan jenis penggunaan, kebijakan penyaluran kredit yang lebih ketat diprakirakan terjadi pada Kredit Investasi, Kredit Modal Kerja, dan Kredit Konsumsi Lainnya, sementara KPR diprakirakan lebih longgar,” pungkasnya. (*)

Editor: Galih Pratama

Irawati

Recent Posts

AXA Mandiri Meluncurkan Produk Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera

Suasana saat konferensi pers saat peluncuran Asuransi Mandiri Masa Depan Sejahtera di Jakarta. Presiden Direktur… Read More

4 hours ago

Bank NTT dan Bank Jatim Resmi Jalin Kerja Sama Pembentukan KUB

Jakarta - PT. Bank Pembangunan Daerah (BPD) Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) resmi menandatangani nota… Read More

4 hours ago

Ekonomi RI Tumbuh 4,95 Persen di Kuartal III 2024, Airlangga Klaim Ungguli Singapura-Arab

Jakarta – Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal III 2024 tercatat sebesar 4,95 persen, sedikit melambat dibandingkan kuartal… Read More

6 hours ago

AXA Mandiri Hadirkan Asuransi Dwiguna untuk Bantu Orang Tua Atasi Kenaikan Biaya Pendidikan

Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat peningkatan biaya pendidikan yang signifikan setiap tahun, dengan… Read More

8 hours ago

Sritex Pailit, Pemerintah Diminta Fokus Berantas Impor Ilegal dan Revisi Permendag 8/2024

Jakarta - Koordinator Aliansi Masyarakat Tekstil Indonesia (AMTI) Agus Riyanto mengapresiasi langkah cepat Presiden Prabowo… Read More

8 hours ago

Pemerintah Bahas Revisi PP 51 Terkait Upah Minimum Provinsi

Jakarta - Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyatakan pemerintah tengah membahas revisi Peraturan… Read More

8 hours ago