Penyaluran Kredit Perbankan pada Maret 2024 Moncer, BI Ungkap Pendorongnya

Penyaluran Kredit Perbankan pada Maret 2024 Moncer, BI Ungkap Pendorongnya

Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit yang disalurkan oleh perbankan tumbuh tinggi. Penyaluran kredit pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp7.187,6 triliun, atau tumbuh 11,8 persen year on year (yoy). Jika dibandingkan bulan sebelumnya juga tumbuh sebesar 11,0 persen yoy.

Perkembangan tersebut khususnya didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit kepada debitur korporasi sebesar 15,7 persen yoy dan kredit lainnya 25,3 persen yoy.

“Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan penyaluran kredit pada Maret 2024 dipengaruhi oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi, maupun Kredit Konsumsi,” ujar Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangannya, Kamis 25 April 2024.

Secara rinci, Kredit Modal Kerja (KMK) pada Maret 2024 tumbuh sebesar 11,8 persen yoy, setelah tumbuh sebesar 11,9 persen yoy pada bulan sebelumnya. Perkembangan KMK bersumber dari pertumbuhan sektor keuangan, real estate dan jasa perusahaan serta sektor pertambangan dan penggalian.

Kredit Investasi (KI) pada Maret 2024 tumbuh 14,0 persen yoy, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 11,3 persen yoy, terutama bersumber dari sektor industri pengolahan, serta sektor pengangkutan dan komunikasi.

Baca juga: Kredit Perbankan Tumbuh 12,40 Persen di Triwulan I 2024

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh sebesar 10,0 persen yoy pada Maret 2024, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada Februari 2024 sebesar 9,4 persen yoy, utamanya didorong oleh perkembangan Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), dan Kredit Multiguna.

Penyaluran kredit Properti juga tumbuh 7,7 persen yoy pada bulan laporan, setelah tumbuh 7,9% (yoy) pada Februari 2024, terutama berasal dari perkembangan kredit Konstruksi yang terkontraksi 3,2 persen yoy, setelah pada periode sebelumnya terkontraksi 0,1 persen yoy.

“Sementara itu, KPR dan kredit Real Estate tumbuh lebih tinggi pada Maret 2024, masing-masing sebesar 14,2 persen yoy dan 8,6 persen yoy,” kata Erwin.

Kemudian, penyaluran kredit kepada UMKM pada Maret 2024 tumbuh 8,7 persen yoy, setelah tumbuh 8,9 persen yoy pada bulan sebelumnya. Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada skala mikro sebesar 22,7 persen yoy.

Adapun pada Maret 2024, suku bunga kredit tercatat menurun, sementara suku bunga simpanan tercatat meningkat. Rata-rata tertimbang suku bunga kredit pada Maret 2024 sebesar 9,25 persen, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 9,28 persen.

Sementara itu, suku bunga simpanan berjangka meningkat pada tenor 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan, masing-masing sebesar 5,69 persen, 5,83 persen dan 3,94 persen pada Maret 2024, setelah pada Februari 2024 masing-masing tercatat sebesar 5,67 persen, 5,80 persen dan 3,81persen.

Di sisi lain, suku bunga simpanan berjangka tenor 1 bulan dan 3 bulan pada Maret 2024 menurun, masing-masing sebesar 4,58 persen dan 5,36 persen, setelah tercatat sebesar 4,60 persen dan 5,39 persen pada bulan sebelumnya.

Baca juga: Rupiah Tembus Rp16.000, DPK Valas Perbankan Apa Kabar?

BI juga melaporkan penghimpunan DPK pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp8.333,0 triliun, atau tumbuh 7,4 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 5,4 persen yoy. 

Perkembangan DPK dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK korporasi sebesar 12,5 persen yoy dan perorangan 3,3 persen yoy. Bila dirinci, pada Maret 2024, giro tumbuh 8,6 persen yoy, setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,4 persen yoy.

Sementara itu, tabungan tumbuh sebesar 5,8 persen yoy, setelah tumbuh 4,3 persen yoy pada bulan sebelumnya dan simpanan berjangka tumbuh 7,8 persen yoy, setelah pada Februari 2024 tumbuh 5,5 persen yoy. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Top News