Jakarta – Bank Indonesia (BI) terus memantau perbaikan pada penyaluran kredit dalam negeri. Gubernur BI, Perry Warjiyo mengungkapkan pertumbuhan kredit di triwulan I 2022 sudah mulai terlihat, baik dari sisi penawaran maupun permintaan. Ia pun memperkirakan pertumbuhan kredit tahun ini bisa mencapai 6% – 8%.
“Dengan perbaikan dari sisi penawaran dan permintaan, kami perkirakan pertumbuhan kredit yang pada bulan Maret mencapai 6,65% terus akan mengalami peningkatan. Secara keseluruhan kami perkirakan pertumbuhan kredit akan mencapai 6%-8% untuk 2022,” jelas Perry, Selasa, 19 April 2022.
Ia menambahkan, pola pertumbuhan kredit yang ada tentu akan mengikuti pertumbuhan ekonomi. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan mobilitas masyarakat yang semakin membaik dan makin meratanya vaksinasi di masyarakat, sehingga kegiatan ekonomi bisa kembali pulih.
Optimisme ini juga didasari oleh berbagai survei yang dilakukan oleh BI. Dari data 499 perusahaan yang ada, Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI melihat bahwa sudah terjadi peningkatan sales dan capex atau belanja modal.
“Dengan peningkatan sales, kredit modal kerja juga tumbuh positif. Ini menjawab dengan sales yang naik, akan dibutuhkan operasional yang lebih tinggi dan kredit modal kerja. Kredit investasi juga meningkat dengan capex yang meningkat,” jelas Destry.
Lebih jauh, BI juga menyoroti sektor-sektor ekonomi yang mendorong perbaikan kredit ini. Perry mengungkapkan sektor yang memiliki orientasi ekspor terus mengalami perbaikan dari sisi usaha maupun penyaluran kredit. Lalu, ada sektor yang mengalami peningkatan sejalan dengan perbaikan mobilitas.
“Tentu saja sektor yang berkaitan dengan makanan dan minuman, serta perdagangan baik eceran maupun besar dan sektor transportasi, logistik yang mengalami perbaikan,” tutup Perry. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra