Jakarta – PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau bankjatim (BJTM) melaporkan kinerja keuangannya yang tumbuh positif pada kuartal III-2023, di mana penyaluran kredit naik 12,61 persen menjadi Rp51,77 triliun dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Direktur Utama BJTM, Busrul Iman, mengatakan bahwa, pertumbuhan kredit bankjatim tersebut, didukung oleh peningkatan yang terjadi pada sektor produktif yaitu komersial dan SME sebesar 25,44 persen sebesar Rp21,92 triliun dan sektor konsumer sebesar 4,74 persen sebanyak Rp29,85 triliun.
Baca juga: Optimisme Busrul Iman Wujudkan Ambisi Bank Jatim Menjadi BPD Terbesar di Indonesia
“Pertumbuhan penyaluran kredit merupakan cerminan dari perekonomian yang berjalan dan menandakan adanya kenaikan permintaan barang dan jasa dari masyarakat,” ucap Busrul dalam Konferensi Pers di Jakarta, 30 Oktober 2023.
Meski begitu, dirinya menyatakan bahwa, laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan yang terkoreksi sebesar 9,02 persen menjadi Rp1,09 triliun di September 2023 dari Rp1,20 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
“Walaupun secara net profit sedikit mengalami koreksi, namun di tengah situasi seperti ini kami pun mampu melakukan transformasi yang sudah kami jalankan selama ini dan berdampak pada angka kinerja yang positif di September ini,” imbuhnya.
Di sisi lain, kepemilikan surat berharga mengalami peningkatan sebanyak 10,29 persen menjadi Rp36,39 triliun di kuartal III-2023 dari tahun sebelumnya yang tercatat Rp32,99 triliun.
Sehingga, berdasarkan pertumbuhan surat berharga tersebut, memicu peningkatan total aset di sembilan bulan 2023 menjadi Rp107,03 triliun atau tumbuh 8,69 persen dari Rp98,47 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun, rasio Loan to Deposit Ratio (LDR) pada triwulan Ill-2022 hanya tercatat sebesar 55,40 persen, namun kemudian naik menjadi 61,49 persen pada triwulan Ill tahun ini.
Baca juga: Transformasi Digital, Bank Jatim Ciptakan SDM Berdaya Saing Tinggi
Lalu, penyaluran kredit bankjatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, di mana rasio Non Performing Loan (NPL) Gross bankjatim melandai di angka 3,72 persen pada triwulan Ill-2022 menjadi 2,74 persen pada triwulan III-2023.
“Itu artinya kualitas kredit bankjatim semakin sehat dan menjadi tada adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi,” ujar Busrul. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra