News Update

Penyaluran Kredit Bank DKI Tumbuh 7,50 Persen, Ditopang Kredit Ritel dan Mikro

Jakarta – Segmen kredit Ritel dan Mikro menjadi 2 sektor yang mampu mendorong kinerja kredit Bank DKI. Berdasarkan kinerja Keuangan Q4 2023, penyaluran kredit ke segmen ritel tumbuh 49,01 persen menjadi Rp1,93 triliun. Sedangkan penyaluran kredit ke segmen mikro mencatatkan kenaikan sebesar 42,67 persen menjadi Rp3,66 triliun pada periode tersebut,

Akselerasi pertumbuhan kredit ritel dan mikro tersebut sukses mendorong peningkatan porsi kredit UMKM secara akumulasi hingga mencapai 10,74 persen dari total penyaluran kredit Bank DKI, dibandingkan periode sebelumnya yang mencapai 7,98 persen.

Sepanjang tahun 2023, Bank DKI telah menyalurkan kredit termasuk pembiayaan syariah sebesar Rp52,00 triliun pada Q4 2023 dari Rp48,37 triliun pada Q4 2022 atau tumbuh sebesar 7,50 persen.

Baca juga: Naik 8,63 Persen, Bank DKI Bukukan Laba Rp1,02 Triliun Sepanjang 2023

Romy Wijayanto, Direktur Keuangan dan Strategi Bank DKI mengatakan, peningkatan porsi UMKM ini selaras dengan visi dan misi Bank DKI serta sebagaimana harapan pemegang saham Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk bisa terus meningkatkan pemberdayaan UMKM.

Selain kredit ritel dan mikro, segmen lainnya yakni kredit konsumer juga mencatatkan pertumbuhan yang positif, yakni sebesar 11,58 persen menjadi Rp22,10 triliun. Secara porsi, nilai kredit ke sektor consumer memberikan kontribusi terbesar terhadap penyaluran kredit Bank DKI.

Di sisi lain, segmen kredit komersial yang tumbuh 6,37 persen menjadi Rp17,56 triliun. Sementara kredit menengah dan kredit sindikasi masing-masing mencapai Rp1,92 triliun dan Rp4,84 triliun pada Q4 2023.

Baca juga: Bos BI Ramal Suku Bunga AS Bakal Turun 50 Bps di 2024

Secara total, kredit dan pembiayaan syariah yang disalurkan Bank DKI sepanjang 2023 mencapai Rp52,00 triliun atau tumbuh 7,50 persen secara tahunan.

Pertumbuhan kredit ini juga diikuti dengan kualitas aset yang sangat baik, yang tercermin dari rasio rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL). Pada periode tersebut, NPL Gross terjaga pada level rendah 1,76 persen dengan NPL Nett sebesar 0,58 persen. Bank DKI juga concern untuk menjaga keberlanjutan usaha ke depan dengan menjaga posisi Coverage Rasio kredit (CKPN) sampai dengan 223,85 persen. (*)

Galih Pratama

Recent Posts

Daftar Lengkap UMP 2026 di 36 Provinsi, Siapa Paling Tinggi?

Poin Penting Sebanyak 36 dari 38 provinsi telah menetapkan UMP 2026, sesuai PP 49/2025 yang… Read More

5 hours ago

UMP 2026 Diprotes Buruh, Begini Tanggapan Menko Airlangga

Poin Penting Pemerintah memastikan formulasi UMP 2026 telah memasukkan indikator ekonomi seperti inflasi, indeks alfa,… Read More

6 hours ago

Aliran Modal Asing Rp3,98 Triliun Masuk ke Pasar Keuangan RI

Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More

6 hours ago

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 day ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

1 day ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

1 day ago