Jakarta–Bank Indonesia (BI) telah menerapkan kebijakan harga atau pricing startegy operasi pasar dari kebijakan bunga tetap atau Fixed Rate Tender (FRT) menjadi Variabel Rate Tender (VRT) sejak awal Februari 2017.
Bank Sentral mengklaim, sejak penerapan mekanisme penentuan bunga operasi pasar terbuka, terlihat likuiditas perbankan cukup longgar. Pasalnya, dengan mekanisme baru tersebut suku bunga lelang operasi pasar BI turun 3 basis point (bps) atau (0,3 persen).
Baca juga: Pengendalian Inflasi 2017 Hadapi Sejumlah Tantangan
“Dari dua kali lelang yang dilakukan dengan mekanisme VRT. Rata-rata suku bunga tertimbangnya sedikit turun untuk beberapa tenor, sekitar 2-3 bps,” ujar Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI, Dody Zulverdi di Jakarta, Senin, 6 Februari 2017. (Bersambung ke halaman berikutnya)
Page: 1 2
Poin Penting LPS membuka peluang percepatan implementasi Program Penjaminan Polis (PPP) dari mandat 2028 menjadi… Read More
Berlakunya Program Penjaminan Polis (PPP) yang telah menjadi mandat ke LPS sesuai UU No. 4… Read More
Poin Penting BAF gelar program Serba Untung 12.12 dengan promo besar seperti diskon cicilan, cashback,… Read More
Poin Penting BNI berpartisipasi dalam NFHE 2025 untuk memperkuat literasi keuangan dan mendorong kesehatan finansial… Read More
Poin Penting BNI menggelar wondr BrightUp Cup 2025 sebagai ajang sportainment yang menggabungkan ekshibisi olahraga… Read More
Poin Penting JBS Perkasa dan REI resmi bekerja sama dalam penyediaan pintu baja Fortress untuk… Read More