Jakarta – Peran teknologi di tengah pandemi seperti saat ini semakin penting. Seperti salah satunya adalah penggunaan hybrid cloud. Berdasarkan data dari perusahaan layanan teknologi global, NTT Ltd, 96,2% pelaku bisnis di Asia Pasifik memandang pentingnya cloud untuk memenuhi kebutuhan bisnis dengan cepat di tengah ketidak pastian pandemi.
Menurut CEO NTT Ltd. untuk Indonesia, Hendra Lesmana, penggunaan sistem penyimpanan hybridcloud bagi pelaku bisnis sendiri dapat memberikan beberapa keuntungan, seperti biaya yang dapat dihemat dan lebih ramah lingkungan.
“Jadi kapasitas data yang bisa diolah itu akan selalu meningkat seiring dengan berkembangnya teknologi. Jadi tentu perusahaan-perusahaan besar pasti akan mempertimbangkan apakah mereka akan meletakkan data itu di data center atau di cloud. Kalau di cloud perhitungan ekonominya bisa jadi lebih murah karena mereka perhitungan ekonominya kan seperti kalau menggunakan hybrid cloud, kalau anda hanya pakai 20 mega maka yang anda bayar hanya yang 20 meganya saja,” ujarnya, pada acara webinar yang diadakan Rabu, 17 Maret 2021.
Namun demikian, dirinya pun mengungkapkan bahwa penggunaan hybrid cloud untuk perusahaan sendiri bukanlah tanpa hambatan. Hambatan utama yang dihadapi dalam penggunaan hybrid cloud adalah masalah regulation compliance dan keamanan pengelolaan data.
“95,2% itu masih berjibaku dengan perihal bagaimana bisa menggunakan hybrid cloud dan tetap comply dengan regulasi yang ada. Dan ada yang bilang kalau kita pakai hybrid cloud sekuritinya bisa lebih comply, lebih canggih. Tapi bagaimana bisa mengelola data keamanan itu dapat tetap aman ketika sedang adopsi hybrid cloud,” tambahnya.
Lalu, menurutnya masih ada faktor-faktor lainnya yang perlu diperhatikan ke depannya dalam penerapan hybrid cloud ini, seperti faktor aplikasi dan infrastruktur jaringan. Aplikasi teknologi terkait perlu dimodifikasi dan infrastrukturnya perlu disiapkan untuk bisa melakukan optimasi penerapan hybrid cloud dengan optimal. (*) Steven Widjaja