Jakarta – Kebutuhan asuransi jiwa di kalangan kaum milenial terus meningkat. Untuk memenuhinya, diperlukan produk dan layanan asuransi sesuai dengan karakteristik generasi muda saat ini yang menginginkan semua hal bisa dilakukan secara cepat dan digital.
Produk dan layanan cepat serta digital ini sudah dimiliki salah satunya oleh BRI Life. Anak perusahaan BRI (BRI Group) ini berupaya mendorong generasi muda untuk mulai mempersiapkan masa depan, dengan salah satunya membangun kesadaran untuk menggunakan produk asuransi kesehatan sejak dini.
Pada program Ramadan BRI Cuap-Cuap Cuan Berkah beberapa waktu lalu, Direktur Utama BRI Life Iwan Pasila mengatakan, kebutuhan generasi milenial mengubah strategi perseroan terkait dengan pelayanan nasabah. Keberadaan generasi muda membuat BRI Life sadar bahwa transformasi digital serta pelayanan yang cepat merupakan kunci untuk memenangkan persaingan di industri asuransi nasional ke depannya.
“Nah ini yang kita coba terus dikembangkan supaya teman-teman dimudahkan. Memang unsur akurasi dari klaim itu kita sangat berharap ketika teman-teman mau mengklaim, sudah disertai dengan dokumen-dokumen pendukung sehingga pelayanan pun bisa cepat,” kata Iwan melalui keterangan resminya di Jakarta, Selasa 18 Mei 2021.
Saat ini, BRI Life juga telah memperluas kerjasama dengan berbagai layanan penyedia jasa kesehatan dan rumah sakit. Kerjasama ini membuat integrasi data nasabah BRI Life dan pasien di rumah sakit bisa dilakukan secara cepat. Dengan adanya integrasi data, maka verifikasi identitas nasabah BRI Life bisa dilakukan lebih cepat, dan berujung pada semakin mudahnya proses klaim asuransi yang harus ditempuh pengguna jasa perusahaan.
Menurut Iwan, asuransi kesehatan dan penyakit kritis saat ini merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat untuk menjamin masa depannya. Alasannya, asuransi penyakit kritis memberikan jaminan proteksi terhadap masyarakat jika sewaktu-waktu membutuhkan pengobatan berbiaya mahal.
Karena urgensinya tersebut, maka saat ini BRI Life tengah gencar mendorong agar generasi muda mulai membiasakan diri menyisihkan pendapatan demi tabungan kesehatannya sendiri. Sebagai perusahaan asuransi, BRI Life saat ini memiliki produk dengan premi terjangkau namun menawarkan proteksi maksimal. Produk ini bisa menjadi solusi bagi generasi muda yang kerap sulit menyisihkan pendapatannya.
Iwan menambahkan bahwa BRI life menawarkan premi yang cukup terjangkau sehingga membuat permintaan asuransi bisa meningkat. Misalnya produk Lentera di mana pemegang polis cukup membayar selama 5 tahun, tetapi jangka waktu pertanggungan (untuk perlindungan penyakit kritis) dapat mencapai sampai 8 tahun.
“Jadi teman-teman milenial bisa mencoba menyisihkan pendapatannya untuk membayar premi setiap bulan. Preminya sangat bervariasi dan sangat murah, mulai dari sekitar Rp150 ribu sampai sekitar Rp450 ribu per bulan,” ungkapnya.
BRI Life juga menjamin setiap produknya memberi kepastian pengembalian premi sebesar 110 persen di akhir masa tanggungan, apabila selama itu nasabah terkait tidak pernah menggunakan fasilitas asuransi.
“Kebutuhan asuransi ini semakin meningkat terutama masa pandemi. Kita melihat cukup banyak permintaan apalagi dengan premi yang cukup terjangkau ini membuat permintaan asuransi meningkat. Di kami sendiri, sampai akhir triwulan pertama dari sisi jumlah peserta meningkat dengan baik,” ucapnya.
Hingga akhir Desember 2020 tercatat BRI Life telah melayani lebih dari 9,2 juta nasabah melalui program-program asuransi unggulan yang bermanfaat dan menguntungkan. BRI Lifejuga didukung dengan beragam produk asuransi BRI Life yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, meliputi produk: AJK, Individu, Korporasi, Syariah, Bancassurance dan Mikro. (*)
Editor: Rezkiana Np