Jakarta – Tantangan ekonomi global di tahun 2023 cukup tinggi, seperti tingginya inflasi, harga komoditas, perang Rusia-Ukraina, meningkatnya ketegangan geopolitik, pasar ekonomi yang tidak menentu. Sehingga pentingnya manajemen risiko keuangan yaitu lindung nilai terhadap suku bunga, nilai tukar mata uang asing khususnya Dolar Amerika terhadap Rupiah dan harga baja.
Demikian disampaikan Chief Financial Officer (CFO) PT Gunung Raja Paksi, Tbk Roymond Wong dalam acara Asia Steel Market 2023 di Ho Chi Minh, Vietnam pada 29-30 Maret 2023. Dalam acara tersebut, Roymond Wong berkesempatan menjadi salah satu pembicara yang bertema “Trade in Turbulent World”
“Di tengah tantangan industri baja yang semakin besar, keikutsertaan dalam acara tersebut merupakan kebanggaan bagi GRP dan industri baja Tanah Air. Karena di sinilah banyak mengemuka mengenai peran yang harus dimainkan industri baja Asia. Ajang ini juga menguatkan optimisme di tengah berbagai tantangan,” kata Roymond dikutip 31 Maret 2023.
Namun demikian kata dia, di tengah kondisi global tersebut memang harus diyakini bahwa potensi fundamental untuk pertumbuhan permintaan baja, memang masih menarik investasi di kawasan ini. Tentunya untuk memenuhi permintaan tersebut, isu dekarbonisasi berpengaruh terhadap lanskap investasi hijau. Ia mengingatkan pentingnya strategi dekarbonisasi Perusahaan sebagai syarat untuk mendapatkan skema pembiayaan-hijau yang tepat.
Adapun Asia Steel Market 2023 ini digelar oleh Kallanish, yakni organisasi media bisnis yang menghasilkan berita, data, peristiwa, dan intelijen pasar untuk para profesional di bidang komoditas. Pada acara tersebut juga diisi oleh Fan Tiejun (President China Metallurgical Planning and Research Institute), Dinh Quoc Thai (Secretary General & Vice Chairman of Vietnam Steel Association), Alok Sahay (Secretary General of Indian Steel Association), Ronald C (President of Philipines Iron and Steel Institute). (*)