Keuangan

Penjualan Otomotif Menurun, Tunas Ridean Bukukan Laba Rp3,2 Triliun

Jakarta – Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak negative terhadap laju bisnis. Tak terkecuali bisnis otomotif. Kendati  demikian, PT. Tunas Ridean Tbk (Tunas Ridean) tetap memasang sikap optimis dalam menghadapi tantangan di Tahun 2020 . Sebelumnya pada 2019, Tunas Ridean berhasil mencetak pendapatan bersih Rp13 triliun atau tumbuh 3% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya pendapatan telah mengerek laba Tunas Ridean tumbuh 4% menjadi Rp582,7 miliar.

Direktur Utama PT. Tunas Ridean Tbk Rico Adisurja Setiawan mengatakan, kenaikan laba grup ditopang oleh bisnis otomotif dan bisnis rental. Laba grup dari bisnis otomotif naik 5% menjadi Rp312,9 miliar. “Kami akui terjadi penurunan penjualan mobil, namun laba juga didukung oleh meningkatnya marjin dari perdagangan kendaraan bermotor” ujar  Rico.

Rico menambahkan, penurunan penjualan grup sejalan dengan penurunan penjualan pasar mobil nasional yang tercatat turun 11% menjadi 1.030.126 unit. Pada periode tersebut, penjualan mobil Grup turun 10% menjadi 43.704 unit. Senada, penjualan sepeda motor grup, terutama berlokasi di Sumatra, turun 3% menjadi 240.597 unit.

Kontribusi laba grup dari bisnis rental, kendati mengalami sedikit penurunan dibandingkan tahun sebelumnya. Sepanjang 2019, laba dari bisnis rental turun 21% menjadi Rp51,6 miliar. Penurunan terutama disebabkan oleh keuntungan yang lebih rendah dari pelepasan atau penjualan armada dan biaya penyusutan yang lebih tinggi. Hingga saat ini, jumlah armada rental mengalami penurunan 4% menjadi 8.299 unit.

Perusahaan asosiasi yang 49% sahamnya dimiliki Grup, Mandiri Tunas Finance, memberikan kontribusi laba sebesar Rp 218,2 miliar, atau 10% lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumya. Perolehan laba didorong oleh pendapatan yang lebih tinggi yang diperoleh dari portofolio pinjaman yang lebih besar. Jumlah pembiayaan baru mengalami kenaikan 7% menjadi Rp28,8 triliun.

Sampai dengan kuartal I 2020, Pendapatan bersih Grup tercatat mencapai sebesar Rp3,2 triliun, atau turun 11% dari tahun sebelumny.  Sementara laba yang diatribusikan kepada pemegang saham mencapai Rp125,0 miliar atau turun 22% yang disebabkan oleh menurunnya penjualan.

Pada periode ini, penjualan mobil baru Grup turun 16% menjadi 10.758 unit. Sementara penjualan sepeda motor Grup terutama berlokasi di Sumatra turun 14% menjadi 48.843 unit.

Kontribusi laba dari bisnis rental pada Kuartal I 2020 turun 35% menjadi Rp9,4 miliar. Sementara kontribusi laba dari Mandiri Tunas Finance mencapai sebesar Rp36,3 miliar, atau 28% lebih rendah dari tahun lalu. Menurunnya laba Mandiri Tunas Finance dipicu oleh adanya perubahan peraturan seputar praktik penagihan, termasuk relaksasi atas angsuran pinjaman sebagai salah satu tanggapan pemerintah dalam menghadapi pandemi COVID-19. (*)

Apriyani

Recent Posts

Siap-Siap! Transaksi E-Money dan E-Wallet Terkena PPN 12 Persen, Begini Hitungannya

Jakarta - Masyarakat perlu bersiap menghadapi kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen pada 2025. Salah… Read More

2 hours ago

Kemenkraf Proyeksi Tiga Tren Ekonomi Kreatif 2025, Apa Saja?

Jakarta - Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan tiga tren ekonomi kreatif pada 2025. … Read More

2 hours ago

Netflix, Pulsa hingga Tiket Pesawat Bakal Kena PPN 12 Persen, Kecuali Tiket Konser

Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengungkapkan bahwa sejumlah barang dan jasa, seperti… Read More

3 hours ago

Paus Fransiskus Kembali Kecam Serangan Israel di Gaza

Jakarta -  Pemimpin tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus kembali mengecam serangan militer Israel di jalur… Read More

3 hours ago

IHSG Dibuka Menguat Hampir 1 Persen, Balik Lagi ke Level 7.000

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik dibukan naik 0,98 persen ke level 7.052,02… Read More

4 hours ago

Memasuki Pekan Natal, Rupiah Berpotensi Menguat Meski Tertekan Kebijakan Kenaikan PPN

Jakarta – Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra, mengungkapkan bahwa kebijakan pemerintah terkait kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN)… Read More

4 hours ago